Kitab Iman 1. Iman, Islam, ihsan dan kewajiban beriman kepada takdir
Kitab Iman
1. Iman, Islam, ihsan dan kewajiban beriman kepada takdir
· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Pada suatu hari, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. muncul di antara kaum muslimin. Lalu datang seorang laki-laki dan bertanya: Wahai Rasulullah, apakah Iman itu? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, rasul-rasul-Nya dan kepada hari berbangkit. Orang itu bertanya lagi: Wahai Rasulullah, apakah Islam itu? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Islam adalah engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun, mendirikan salat fardu, menunaikan zakat wajib dan berpuasa di bulan Ramadan. Orang itu kembali bertanya: Wahai Rasulullah, apakah Ihsan itu? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Dan jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia selalu melihatmu. Orang itu bertanya lagi: Wahai Rasulullah, kapankah hari kiamat itu? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Orang yang ditanya mengenai masalah ini tidak lebih tahu dari orang yang bertanya. Tetapi akan aku ceritakan tanda-tandanya; Apabila budak perempuan melahirkan anak tuannya, maka itulah satu di antara tandanya. Apabila orang yang miskin papa menjadi pemimpin manusia, maka itu tarmasuk di antara tandanya. Apabila para penggembala domba saling bermegah-megahan dengan gedung. Itulah sebagian dari tanda-tandanya yang lima, yang hanya diketahui oleh Allah. Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. membaca firman Allah Taala: Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana ia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Kemudian orang itu berlalu, maka Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Panggillah ia kembali! Para sahabat beranjak hendak memanggilnya, tetapi mereka tidak melihat seorang pun. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Ia adalah Jibril, ia datang untuk mengajarkan manusia masalah agama mereka. (Shahih Muslim No.10)
2. Salat lima waktu adalah salah satu rukun Islam
· Hadis riwayat Thalhah bin Ubaidillah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Seseorang dari penduduk Najed yang kusut rambutnya datang menemui Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Kami mendengar gaung suaranya, tetapi kami tidak paham apa yang dikatakannya sampai ia mendekati Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dan bertanya tentang Islam. Lalu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: (Islam itu adalah) salat lima kali dalam sehari semalam. Orang itu bertanya: Adakah salat lain yang wajib atasku? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Tidak ada, kecuali jika engkau ingin melakukan salat sunat. Kemudian Rasulullah bersabda: (Islam itu juga) puasa pada bulan Ramadan. Orang itu bertanya: Adakah puasa lain yang wajib atasku? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Tidak, kecuali jika engkau ingin melakukan puasa sunat. Lalu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. melanjutkan: (Islam itu juga) zakat fitrah. Orang itu pun bertanya: Adakah zakat lain yang wajib atasku? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Tidak, kecuali jika engkau ingin bersedekah. Kemudian lelaki itu berlalu seraya berkata: Demi Allah, aku tidak akan menambahkan kewajiban ini dan tidak akan menguranginya. Mendengar itu, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Ia orang yang beruntung jika benar apa yang diucapkannya. (Shahih Muslim No.12)
3. Pertanyaan tentang rukun Islam
· Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Kami dilarang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. tentang sesuatu. Yang mengherankan kami bahwa seorang badui yang beradab mengajukan pertanyaan kepada beliau dan kami mendengarkan. Suatu hari datang seorang badui, lalu berkata: Wahai Muhammad, utusanmu telah datang kepada kami, ia mengatakan bahwa engkau menyatakan bahwa Allah telah mengutusmu. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Benar. Orang itu bertanya: Kalau begitu, siapakah yang menciptakan langit? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Allah. Orang itu bertanya: Siapakah yang menciptakan bumi? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Allah. Orang itu bertanya: Siapakah yang menegakkan gunung-gunung ini dan menjadikan sebagaimana adanya? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Allah. Orang itu berkata: Demi Zat yang telah menciptakan langit, menciptakan bumi dan menegakkan gunung bahwa Allah-lah yang mengutusmu? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Ya. Orang itu berkata: Utusanmu mengatakan bahwa kami wajib mengerjakan salat lima waktu dalam sehari semalam. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Benar. Orang itu berkata: Demi Zat yang mengutusmu, apakah Allah yang memerintahkanmu? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Benar. Orang itu berkata: Utusanmu mengatakan, bahwa kami wajib mengeluarkan zakat harta kami. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Benar. Orang itu bertanya: Demi Zat yang mengutusmu, apakah Allah yang memerintahkanmu? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Ya. Orang itu berkata: Utusanmu juga mengatakan bahwa kami diwajibkan puasa pada bulan Ramadan. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Benar. Orang itu bertanya: Demi Zat yang mengutusmu, apakah Allah yang memerintahkanmu? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Ya. Orang itu berkata: Utusanmu mengatakan pula bahwa kami wajib menunaikan ibadah haji ke Baitullah, jika mampu. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Benar. Kemudian orang itu pergi, seraya berkata: Demi Zat yang mengutusmu dengan membawa kebenaran, aku tidak akan menambahkan atau mengurangi semua apa yang telah engkau terangkan. Mendengar itu, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Sesungguhnya jika benar apa yang diucapkan, ia akan masuk surga. (Shahih Muslim No.13)
4. Iman menyebabkan masuk surga dan barang siapa menjalankan apa yang diperintahkan, niscaya ia akan masuk surga
· Hadis riwayat Abu Ayyub Al-Anshari Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Seorang badui menawarkan diri kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dalam perjalanan untuk memegang tali kekang unta beliau. Kemudian orang itu berkata: Wahai Rasulullah atau Ya Muhammad, beritahukan kepadaku apa yang dapat mendekatkanku kepada surga dan menjauhkanku dari neraka. Nabi Shallallahu alaihi wassalam. tidak segera menjawab. Beliau memandang para sahabat, seraya bersabda: Ia benar-benar mendapat petunjuk. Kemudian beliau bertanya kepada orang tersebut: Apa yang engkau tanyakan? Orang itu pun mengulangi perkataannya. Lalu Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Engkau beribadah kepada Allah, tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu, mendirikan salat, menunaikan zakat dan menyambung tali persaudaraan. Sekarang, tinggalkanlah unta itu. (Shahih Muslim No.14)
· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa seorang badui datang menemui Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. lalu berkata: Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku suatu perbuatan yang apabila aku lakukan, aku akan masuk surga. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Engkau beribadah kepada Allah tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu, mendirikan salat fardu, membayar zakat dan puasa Ramadan. Orang itu berkata: Demi Zat yang menguasai diriku, aku tidak akan menambah sedikit pun dan tidak akan menguranginya. Ketika orang itu pergi, Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Barang siapa yang senang melihat seorang ahli surga, maka lihatlah orang ini. (Shahih Muslim No.16)
5. Rukun Islam dan pilar-pilarnya
· Hadis riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Islam dibangun di atas lima perkara, mengesakan Allah, mendirikan salat, membayar zakat, puasa Ramadan dan menunaikan haji. (Shahih Muslim No.19)
6. Perintah beriman kepada Allah dan rasul-Nya, hukum-hukum agama, seruan, bertanya, memeliharanya dan menyampaikannya kepada orang lain
· Hadis riwayat Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rombongan utusan Abdul Qais datang menemui Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. lalu berkata: Wahai Rasulullah, kami berasal dari dusun Rabiah. Antara kami dan engkau, terhalang oleh orang kafir Bani Mudhar. Karena itu, kami tidak dapat datang kepadamu kecuali pada bulan-bulan Haram (yaitu Zulkaidah, Zulhijah, Muharam dan Rajab). Karena itu, perintahkanlah kami dengan sesuatu yang dapat kami kerjakan dan kami serukan kepada orang-orang di belakang kami. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Aku memerintahkan kepada kalian empat hal dan melarang kalian dari empat hal. (Perintah itu ialah) beriman kepada Allah kemudian beliau menerangkannya. Beliau bersabda: Bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, membayar zakat dan memberikan seperlima harta rampasan perang kalian. Dan aku melarang kalian dari arak dubba’ (arak yang disimpan dalam batok), arak hantam (arak yang disimpan dalam kendi yang terbuat dari tanah, rambut dan darah), arak naqier (arak yang disimpan dalam kendi terbuat dari batang pohon) dan arak muqayyar (arak yang disimpan dalam potongan tanduk). (Shahih Muslim No.23)
7. Ajakan kepada dua kalimat syahadat dan syariat-syariat Islam
· Hadis riwayat Muaz Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. mengutusku, beliau bersabda: Engkau akan mendatangi suatu kaum dari Ahli Kitab. Karena itu, ajaklah mereka kepada persaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya aku adalah utusan Allah. Jika mereka taat, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan mereka salat lima waktu dalam sehari semalam. Kalau mereka taat, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan mereka membayar zakat, yang diambil dari orang kaya di antara mereka dan diberikan kepada orang miskin di antara mereka. Jika mereka taat, maka waspadalah terhadap harta pilihan mereka. Dan takutlah engkau dari doa orang yang dizalimi, karena doa itu tidak ada sekat dengan Allah Taala. (Shahih Muslim No.27)
8. Perintah memerangi manusia hingga mereka mengucap “laa ilaaha illallaah Muhammadur Rasuulullaah”, mendirikan salat, mengeluarkan zakat dan beriman kepada semua yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. siapa melakukan semua itu, maka akan terpelihara diri dan hartanya kecuali dengan alasan yang benar, memerangi orang yang enggan mengeluarkan zakat atau enggan menunaikan hak-hak Islam yang lain dan kepedulian imam terhadap syiar-syiar Islam
· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. wafat dan kekhalifahan digantikan oleh Abu Bakar, sebagian masyarakat Arab kembali kepada kekufuran. (Ketika Abu Bakar ingin memerangi mereka), Umar bin Khathab berkata kepada Abu Bakar: Kenapa engkau memerangi manusia (orang-orang murtad), bukankah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. telah bersabda: Aku diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan: Laa ilaaha illallah. Barang siapa telah mengucapkan: Laa ilaaha illallah berarti harta dan dirinya terlindung dariku, kecuali dengan sebab syara, sedangkan perhitungannya terserah pada Allah. Abu Bakar menanggapi: Demi Allah, aku akan perangi orang yang membedakan antara salat dan zakat. Karena zakat adalah hak harta. Demi Allah, seandainya mereka enggan memberikan zakat binatang ternak kepadaku yang sebelumnya mereka bayar kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam., niscaya aku akan perangi mereka karena tidak membayar zakat binatang ternak. (Shahih Muslim No.29)
· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Aku diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan: Laa ilaaha illallah, barang siapa telah mengucapkan: Laa ilaaha illallah, maka harta dan dirinya terlindung dariku, kecuali dengan sebab syara, sedangkan perhitungannya (terserah) pada Allah. (Shahih Muslim No.30)
· Hadis riwayat Abdullah bin Umar Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Aku diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad Shallallahu alaihi wassalam. adalah utusan Allah, mendirikan salat dan mengeluarkan zakat. Barang siapa melaksanakannya berarti ia telah melindungi diri dan hartanya dariku kecuali dengan sebab syara, sedang perhitungannya (terserah) pada Allah Taala. (Shahih Muslim No.33)
9. Dalil keabsahan Islam seseorang menjelang kematian, asal belum sekarat, membatalkan dibolehkannya istigfar untuk orang-orang musyrik dan dalil bahwa orang yang mati dalam keadaan musyrik termasuk penghuni neraka jahim, tak dapat dibebaskan dengan perantaraan apa pun
· Hadis riwayat Musayyab bin Hazn Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Ketika Abu Thalib menjelang kematian, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. datang menemuinya. Ternyata di sana sudah ada Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umayyah bin Mughirah. Lalu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. berkata: Wahai pamanku, ucapkanlah: Laa ilaaha illallah, ucapan yang dapat kujadikan saksi terhadapmu di sisi Allah. Tetapi Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umayyah berkata: Hai Abu Thalib, apakah engkau membenci agama Abdul Muthalib? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. terus-menerus menawarkan kalimat tersebut dan mengulang-ulang ucapan itu kepada Abu Thalib, sampai ia mengatakan ucapan terakhir kepada mereka, bahwa ia tetap pada agama Abdul Muthalib dan tidak mau mengucapkan: Laa ilaaha illallah. Lalu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Sungguh, demi Allah, aku pasti akan memintakan ampunan buatmu, selama aku tidak dilarang melakukan hal itu untukmu. Kemudian Allah Taala menurunkan firman-Nya: Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat mereka, sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu penghuni neraka jahim. Dan mengenai Abu Thalib, Allah Taala menurunkan firman-Nya: Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. (Shahih Muslim No.35)
10. Dalil yang menunjukkan bahwa orang yang mati dalam keadaan menetapi tauhid, niscaya akan masuk surga
· Hadis riwayat Ubadah bin Shamit Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Barang siapa mengucapkan: Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya dan bersaksi bahwa Nabi Isa as. adalah hamba Allah dan anak hamba-Nya, serta kalimat-Nya yang dibacakan kepada Maryam dan dengan tiupan roh-Nya, bahwa surga itu benar dan bahwa neraka itu benar, maka Allah akan memasukkannya melalui pintu dari delapan pintu surga mana saja yang ia inginkan. (Shahih Muslim No.41)
· Hadis riwayat Muaz bin Jabal Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Aku pernah membonceng Nabi Shallallahu alaihi wassalam, yang memisahkan antara aku dan beliau hanyalah bagian belakang pelana. Beliau bersabda: Hai Muaz bin Jabal. Aku menyahut: Ya, Wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Kemudian berjalan sejenak, kemudian beliau bersabda lagi: Hai Muaz bin Jabal. Aku menyahut: Ya, wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Kemudian berjalan sejenak, kemudian beliau kembali memanggil: Hai Muaz bin Jabal. Aku pun menyahut: Wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Beliau bersabda: Tahukah engkau, apa hak Allah atas para hamba? Aku menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: Hak Allah atas para hamba, yaitu mereka beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu. Setelah berjalan sesaat, beliau memanggil lagi: Hai Muaz bin Jabal Aku menjawab: Ya, wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bertanya: Tahukah engkau apa hak hamba atas Allah, bila mereka telah memenuhi hak Allah? Aku menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih tahu. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Allah tidak akan menyiksa mereka. (Shahih Muslim No.43)
· Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dan Muaz bin Jabal berboncengan di atas tunggangan. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Hai Muaz. Muaz menyahut: Ya, wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. memanggil lagi: Hai Muaz. Muaz menjawab: Ya, wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Sekali lagi Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. memanggil: Hai Muaz. Muaz menjawab: Ya, wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Setiap hamba yang bersaksi bahwa: Tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, maka Allah mengharamkan api neraka atasnya. Muaz berkata: Wahai Rasulullah, bolehkah aku memberitahukan hal ini kepada orang banyak agar mereka merasa senang? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Kalau engkau kabarkan, mereka akan menjadikannya sebagai andalan. (Shahih Muslim No.47)
· Hadis riwayat Itban bin Malik Radhiyallahu’anhu:
Dari Mahmud bin Rabi` ia berkata: Aku datang ke Madinah dan bertemu Itban. Dan aku berkata: Aku mendengar cerita tentang engkau. Itban berkata: Mataku terkena suatu penyakit. Lalu aku menyuruh orang menghadap Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. untuk mengatakan kepada beliau bahwa aku ingin engkau (Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.) datang dan mengerjakan salat di rumahku, sehingga aku dapat menjadikannya sebagai mushalla. Nabi pun datang bersama beberapa orang sahabat beliau. Beliau masuk dan mengerjakan salat di rumahku. Sementara itu para sahabat saling berbincang di antara mereka. Mereka umumnya sedang membicarakan Malik bin Dukhsyum (artinya, mereka membicarakan sikap orang-orang munafik yang buruk, di antaranya Malik). Mereka ingin Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. berdoa agar Malik mendapat celaka. Mereka ingin ia tertimpa malapetaka. Ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. selesai salat, beliau bertanya: Bukankah ia bersaksi: Bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku adalah utusan Allah? Para sahabat menjawab: Memang benar ia mengucapkan itu, tetapi itu tidak ada dalam hatinya. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Seseorang yang bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa aku adalah utusan Allah, tidak akan masuk neraka atau dimakan api neraka. (Shahih Muslim No.48)
11. Menerangkan jumlah cabang iman, yang paling tinggi dan yang paling rendah, keutamaan malu dan bahwa malu termasuk iman
· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Iman itu ada tujuh puluh cabang lebih. Dan malu adalah salah satu cabang iman. (Shahih Muslim No.50)
· Hadis riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Nabi Shallallahu alaihi wassalam. mendengar seseorang menasehati saudaranya dalam hal malu, lalu Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Malu adalah bagian dari iman. (Shahih Muslim No.52)
· Hadis riwayat Imran bin Husaini Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Nabi Shallallahu alaihi wassalam. pernah bersabda: Malu itu tidak datang kecuali dengan membawa kebaikan. (Shahih Muslim No.53)
12. Menerangkan keutamaan Islam dan ajarannya yang paling utama
· Hadis riwayat Abdullah bin Amru Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Seseorang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Islam manakah yang paling baik? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Memberikan makanan, mengucap salam kepada orang yang engkau kenal dan yang tidak engkau kenal. (Shahih Muslim No.56)
· Hadis riwayat Abdullah bin Amru bin Ash Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Seseorang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam: Orang Islam manakah yang paling baik? Rasulullah menjawab: Orang yang kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya. (Shahih Muslim No.57)
· Hadis riwayat Abu Musa Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Aku pernah bertanya: Wahai Rasulullah, Islam manakah yang paling utama? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Orang yang kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya. (Shahih Muslim No.59)
13. Menerangkan sikap-sikap yang mendatangkan manisnya iman
· Hadis riwayat Anas Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Ada tiga hal yang barang siapa mengamalkannya, maka ia dapat menemukan manisnya iman, yaitu orang yang lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya daripada yang lain, mencintai orang lain hanya karena Allah, tidak suka kembali ke dalam kekufuran (setelah Allah menyelamatkannya) sebagaimana ia tidak suka dilemparkan ke dalam neraka. (Shahih Muslim No.60)
14. Wajib lebih mencintai rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dari keluarga, anak, orang-tua dan semua manusia, serta memastikan bahwa seseorang yang tidak memiliki cinta semacam ini berarti tidak ada iman dalam dirinya
· Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Seorang hamba (dalam hadis Abdul Warits, seorang laki-laki) tidak beriman sebelum aku lebih dicintainya dari keluarganya, hartanya dan semua orang. (Shahih Muslim No.62)
15. Dalil sebagian dari iman adalah cinta seseorang kepada sesama muslim seperti ia mencintai dirinya sendiri
· Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Salah satu di antara kalian tidak beriman sebelum ia mencintai saudaranya (atau beliau bersabda: tetangganya) seperti mencintai diri sendiri. (Shahih Muslim No.64)
16. Sunat memuliakan tetangga dan tamu, berdiam diri kecuali untuk kebaikan, menerangkan bahwa semua itu termasuk iman
· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, maka hendaklah ia berbicara yang baik atau diam. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, maka hendaklah ia memuliakan tamunya. (Shahih Muslim No.67)
· Hadis riwayat Abu Syuraikh Al-Khuza’i Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tamunya. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam. (Shahih Muslim No.69)
17. Mencegah kemungkaran itu termasuk iman, bahwa iman dapat bertambah atau berkurang, bahwa memerintahkan yang makruf (kebaikan) dan melarang kemungkaran itu wajib
· Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu’anhu:
Dari Thariq bin Syihab Radhiyallahu’anhu ia berkata: Orang yang pertama berkhutbah pada hari raya sebelum salat Ied adalah Marwan. Ada seseorang yang berdiri mengatakan: Salat Ied itu sebelum khutbah. Marwan menjawab: Telah ditinggalkan apa yang ada di sana. Abu Said berkata: Orang ini benar-benar telah melaksanakan kewajibannya. Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran (hal yang keji, buruk), maka hendaklah ia mengubah kemungkaran itu dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka dengan lisannya. Kalau tidak sanggup, maka dengan hatinya. Dan itu adalah selemah-lemah iman. (Shahih Muslim No.70)
18. Kelebihan orang beriman dan keunggulan penduduk Yaman
· Hadis riwayat Abu Masud Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Nabi Shallallahu alaihi wassalam. pernah memberi isyarat dengan tangan ke arah Yaman, seraya bersabda: Ingatlah, sesungguhnya iman ada di sana, sedangkan kekerasan dan kekasaran hati ada pada orang-orang yang bersuara keras di dekat pangkal ekor unta ketika muncul sepasang tanduk setan, yaitu pada golongan Rabiah dan Bani Mudhar. (Shahih Muslim No.72)
· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Penduduk Yaman datang. Mereka lebih halus hatinya. Iman ada pada orang Yaman, fikih ada pada orang Yaman dan Hikmah ada pada orang Yaman. (Shahih Muslim No.73)
No comments:
Post a Comment