Search This Blog

Tuesday, November 29, 2011

3. Shahih Muslim - Kitab Haid

1. Persentuhan dengan wanita haid di luar bagian antara pusar dan lutut

* Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:

Apabila salah seorang di antara kami sedang haid, Rasulullah saw. memerintahkan untuk memakai izaar (kain bawahan menutupi bagian tubuh dari pusar ke bawah), kemudian beliau menggaulinya (tanpa senggama). (Shahih Muslim No.440)

* Hadis riwayat Maimunah ra., ia berkata:

Rasulullah saw. biasa menggauli (tanpa senggama) istri-istri beliau yang sedang haid dari luar izaar (kain bawahan menutupi bagian tubuh dari pusar ke bawah). (Shahih Muslim No.442)

2. Tidur bersama wanita haid di dalam satu selimut

* Hadis riwayat Ummu Salamah ra., ia berkata:

Ketika aku sedang berbaring bersama Rasulullah saw. dalam satu selimut, tiba-tiba aku haid, maka aku keluar dengan pelan-pelan lalu mengambil pakaian khusus waktu haid. Rasulullah saw. bertanya kepadaku: Apakah engkau haid? Aku jawab: Ya. Beliau memanggilku dan aku berbaring lagi bersama beliau dalam satu selimut. Zainab binti Ummu Salamah berkata: Dia (Ummu Salamah) dan Rasulullah saw. mandi jinabat bersama dalam satu bejana. (Shahih Muslim No.444)

3. Wanita yang haid boleh membasuh kepala dan menyisir rambut suami. Sucinya sisa air minumnya dan berbaring sambil membaca Alquran di pangkuannya

* Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:

Adalah Nabi saw. apabila beriktikaf, beliau mendekatkan kepalanya padaku, lalu aku menyisir rambut beliau. Beliau tidak masuk rumah, kecuali jika ada hajat kemanusiaan. (Shahih Muslim No.445)

*Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:

Rasulullah saw. pernah berbaring di pangkuanku sambil membaca Alquran, sementara aku sedang haid. (Shahih Muslim No.454)

4. Mazi

* Hadis riwayat Ali ra., ia berkata:

Aku adalah lelaki yang sering keluar mazi dan aku malu bertanya kepada Nabi saw., karena posisi putri beliau. Lalu aku menyuruh Miqdad bin Aswad. Miqdad lalu menanyakan hal itu kepada beliau. Beliau bersabda: Hendaknya ia membasuh kemaluannya lalu berwudu. (Shahih Muslim No.456)

5. Membasuh wajah dan kedua tangan apabila bangun tidur

*Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.:

Bahwa Nabi saw. bangun tengah malam dan melaksanakan hajatnya. Setelah itu beliau membasuh wajah dan kedua tangannya, lalu tidur lagi. (Shahih Muslim No.459)

6. Orang yang junub boleh tidur dan disunatkan berwudu serta mencuci kemaluannya jika akan makan, minum, tidur atau bersetubuh lagi

* Hadis riwayat Aisyah ra.:

Bahwa Rasulullah saw. Apabila akan tidur dalam keadaan junub, maka beliau berwudu seperti wudu untuk salat sebelum tidur. (Shahih Muslim No.460)

* Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:

Bahwa Umar berkata: Wahai Rasulullah, apakah boleh salah seorang kami tidur dalam keadaan junub. Rasulullah menjawab: Ya, boleh, jika ia berwudu. (Shahih Muslim No.462)

7. Wanita yang keluar mani (sperma) wajib mandi

* Hadis riwayat Ummu Sulaim ra.:

Bahwa Ia bertanya kepada Nabi saw. tentang wanita yang bermimpi seperti yang dimimpikan laki-laki. Rasulullah saw. bersabda: Apabila wanita itu bermimpi seperti itu, maka ia wajib mandi. Ummu Sulaim berkata: Saya malu dalam hal itu. Katanya: Apakah itu mungkin terjadi? Nabi saw. bersabda: Ya, mungkin saja. Lalu dari mana terjadi kemiripan? Sesungguhnya mani laki-laki itu kental dan berwarna putih, sedang mani wanita itu cair dan berwarna kuning. Mana yang lebih tinggi (banyak) atau dahulu keluar,

2. Shahih Muslim - Kitab Bersuci

Kitab Bersuci

1. Kewajiban bersuci ketika salat

· Hadis riwayat Abu Hurairah :

Dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. beliau bersabda: Salat salah seorang di antara kalian tidak akan diterima apabila ia berhadas hingga ia berwudu. (Shahih Muslim No.330)

2. Cara wudu dan kesempurnaannya

· Hadis riwayat Usman bin Affan :

Bahwa Ia (Usman ) minta air lalu berwudu. Beliau membasuh kedua telapak tangannya tiga kali lalu berkumur dan mengeluarkan air dari hidung. Kemudian membasuh wajahnya tiga kali, lantas membasuh tangan kanannya sampai siku tiga kali, tangan kirinya juga begitu. Setelah itu mengusap kepalanya, kemudian membasuh kaki kanannya sampai mata kaki tiga kali, begitu juga kaki kirinya. Kemudian berkata: Aku pernah melihat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. berwudu seperti wuduku ini, lalu beliau bersabda: Barang siapa yang berwudu seperti cara wuduku ini, lalu salat dua rakaat, di mana dalam dua rakaat itu ia tidak berbicara dengan hatinya sendiri, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni. (Shahih Muslim No.331)

3. Keutamaan wudu dan salat sunat wudu

· Hadis riwayat Usman :

Dari Abu Anas bahwa Usman berwudu di kedai dan berkata: Maukah aku tunjukkan cara wudu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.? Kemudian ia berwudu tiga kali tiga kali. (Shahih Muslim No.337)

4. Wudu Nabi Shallallahu alaihi wassalam.

· Hadis riwayat Abdullah bin Zaid bin Ashim Al-Anshari :

Dia pernah diminta berwudu seperti wudu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam., Lalu ia minta air sebejana, kemudian menuangkannya pada kedua tangannya dan membasuhnya tiga kali. Setelah itu ia masukkan tangannya lalu mengeluarkannya, berkumur dan menghirup air ke hidung dari satu telapak tangan. Ia mengerjakannya tiga kali. Sesudah itu ia memasukkan tangannya lalu mengeluarkannya, kemudian membasuh wajahnya tiga kali. Setelah itu memasukkan tangannya lalu mengeluarkannya, kemudian membasuh kedua tangannya sampai siku masing-masing dua kali. Lalu memasukkan tangan lalu mengeluarkannya, kemudian mengusap kepala. Ia mengusapkan kedua tangannya ke depan lalu ke belakang. Setelah itu membasuh kedua kakinya sampai mata kaki, dan berkata: Demikianlah wudu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.. (Shahih Muslim No.346)

5. Hitungan ganjil dalam hal menghirup air ke hidung dan beristinja dengan batu

· Hadis riwayat Abu Hurairah :

Bahwa Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Apabila salah seorang di antara engkau beristinja dengan batu, hendaklah beristinja dengan hitungan ganjil dan apabila berwudu lalu memasukkan air ke hidung, hendaklah mengeluarkannya. (Shahih Muslim No.348)

· Hadis riwayat Abu Hurairah :

Bahwa Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Apabila salah seorang di antara engkau bangun tidur, hendaklah mengeluarkan air dari hidungnya (istintsar) tiga kali, karena setan itu menginap di batang hidungnya. (Shahih Muslim No.351)

6. Wajib membasuh kedua kaki dengan sempurna

· Hadis riwayat Abdullah bin Umru , ia berkata:

Bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. kami kembali dari Mekah menuju Madinah. Ketika kami berada pada sebuah oase di tengah jalan, beberapa orang tergesa-gesa menunaikan salat Asar. Mereka berwudu dengan tergesa-gesa. Lalu kami dekati mereka, tampak tumit mereka tidak terkena air, maka Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Siksa neraka bagi (pemilik) tumit itu. Sempurnakanlah wudu kalian. (Shahih Muslim No.354)

· Hadis riwayat Abu Hurairah :

Bahwa Nabi Shallallahu alaihi wassalam. melihat seorang lelaki tidak membasuh kedua tumitnya, beliau bersabda: Siksa neraka, bagi para pemilik tumit. (Shahih Muslim No.356)

7. Sunat memperluas basuhan dari yang wajib, seperti membasuh muka lebih luas, tangan, kaki

· Hadis riwayat Abu Hurairah , ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Kalian adalah orang-orang yang memiliki cahaya muka, cahaya tangan dan cahaya kaki pada hari kiamat, karena penyempurnaan wudu. Maka barang siapa di antara kalian yang mampu, hendaklah ia memanjangkan cahaya putih tersebut. (Shahih Muslim No.362)

· Hadis riwayat Abu Hurairah :

Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menziarahi kuburan. Beliau berdoa: “Semoga keselamatan tetap dilimpahkan kepadamu, hai kaum yang mukmin dan kami, insya Allah akan menyusulmu”. Aku senang apabila aku dapat bertemu dengan saudara-saudaraku. Para sahabat bertanya: Bukankah kami saudara-saudaramu, wahai Rasulullah? Beliau menjawab: Engkau adalah sahabat-sahabatku, sedang saudaraku adalah orang-orang yang belum datang setelahku. Mereka bertanya lagi: Bagaimana engkau dapat mengenal umatmu yang belum datang di masa ini? Beliau bersabda: Tahukah engkau, seandainya ada seorang lelaki memiliki kuda yang bersinar muka, kaki dan tangannya kemudian kuda itu berada di antara kuda-kuda hitam legam, dapatkah ia mengenali kudanya? Mereka menjawab: Tentu saja dapat, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Sesungguhnya umatku akan datang dengan wajah, kaki dan tangan yang bersinar, bekas wudu. Aku mendahului mereka datang ke telaga. Ingat! Beberapa orang akan dihalang-halangi mendatangi telagaku, sebagaimana unta hilang yang dihalang-halangi. Aku berseru kepada mereka: Kemarilah! Lalu dikatakan: Sesungguhnya mereka telah mengganti (ajaranmu) sesudahmu. Aku berkata: Semoga Allah menjauhkan mereka. (Shahih Muslim No.367)

8. Siwak

· Hadis riwayat Abu Hurairah :

Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam., beliau bersabda: Seandainya aku tidak khawatir akan memberatkan orang-orang beriman (dalam hadis riwayat Zuhair, umatku), niscaya aku perintahkan mereka bersiwak setiap kali akan salat. (Shahih Muslim No.370)

· Hadis riwayat Abu Musa , ia berkata:

Aku mendatangi Nabi Shallallahu alaihi wassalam. sementara ujung siwak berada di mulut beliau. (Shahih Muslim No.373)

· Hadis riwayat Hudzaifah , ia berkata:

Apabila Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bangun untuk melakukan salat tahajjud, beliau menggosok giginya dengan siwak. (Shahih Muslim No.374)

9. Karakter fitrah alami

· Hadis riwayat Abu Hurairah :

Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam., beliau bersabda: Fitrah itu ada lima, atau ada lima perkara yang termasuk fitrah; berkhitan; mencukur rambut kemaluan; memotong kuku; mencabut bulu ketiak dan menggunting kumis. (Shahih Muslim No.377)

· Hadis riwayat Ibnu Umar :

Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam., beliau bersabda: Potonglah kumis dan panjangkanlah jenggot. (Shahih Muslim No.380)

10. Cebok dan adab buang air

· Dari Abu Ayyub Al-Anshari :

Bahwa Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Apabila engkau ke WC, janganlah menghadap kiblat atau membelakanginya ketika kencing atau buang air besar, tetapi menghadaplah ke timur atau ke barat. (Shahih Muslim No.388)

· Hadis riwayat Abdullah bin Umar bahwa ia berkata:

Banyak orang berkata: Apabila engkau duduk buang hajatmu, janganlah menghadap kiblat atau Baitulmakdis. Abdullah berkata: Aku pernah naik ke loteng rumah, aku melihat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. duduk berjongkok buang hajat di atas dua buah batu dengan menghadap ke Baitulmakdis. (Shahih Muslim No.390)

11. Larangan beristinja dengan tangan kanan

· Hadis riwayat Abdullah bin Abu Qatadah , ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Janganlah seorang di antara kalian memegang kemaluannya dengan tangan kanan saat kencing. Jangan beristinja dengan tangan kanan. Dan janganlah bernafas dalam wadah (minuman). (Shahih Muslim No.392)

12. Menggunakan tangan kanan dalam bersuci atau lainnya

· Hadis riwayat Aisyah , ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. suka memulai dengan yang kanan saat bersuci, menyisir rambut dan memakai sandal. (Shahih Muslim No.395)

13. Beristinja dengan air dari buang hajat

· Hadis riwayat Anas bin Malik :

Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pernah memasuki kebun, diikuti seorang anak muda yang membawa kendi, ia paling muda di antara kami, lalu anak muda itu meletakkan kendinya dekat pohon bida Setelah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menyelesaikan hajat beliau menemui kami lagi. Tadi beliau beristinja dengan air. (Shahih Muslim No.398)

14. Mengusap sepasang khuf (sepatu kulit)

· Hadis riwayat Jarir bin Abdullah :

Dari Hammam, ia berkata: Jarir pernah buang air kecil, kemudian berwudu dan mengusap sepasang khufnya. Lalu ia ditanya: Engkau melakukan hal itu? Dia menjawab: Ya, aku pernah melihat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. buang air kecil, kemudian berwudu dan mengusap sepasang khuf beliau. (Shahih Muslim No.401)

· Hadis riwayat Hudzaifah , ia berkata:

Aku pernah bersama Nabi Shallallahu alaihi wassalam. tiba di suatu tempat pembuangan sampah milik suatu kaum. Beliau kencing dengan berdiri, lalu aku menjauh. Beliau bersabda: Mendekatlah, maka aku mendekat sampai berdiri di dekat tumit beliau. Kemudian beliau berwudu dan mengusap sepasang khuf beliau. (Shahih Muslim No.402)

· Hadis riwayat Mughirah bin Syu`bah :

Dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bahwa beliau keluar untuk buang hajat dan Mughirah mengikutinya dengan membawa sekantung air. Setelah Nabi selesai ia menuangkan airnya. Beliau berwudu dan mengusap kedua khuf beliau. (Shahih Muslim No.404)

15. Orang yang akan wudu makruh mencelupkan tangannya yang diragukan kenajisannya ke dalam wadah (air) sebelum dibasuh tiga kali

· Hadis riwayat Abu Hurairah :

Bahwa Nabi Shallallahu alaihi wassalam. pernah bersabda: Apabila salah seorang di antara engkau bangun tidur, janganlah mencelupkan tangannya ke dalam bejana air sebelum membasuhnya tiga kali, karena ia tidak tahu dimanakah tangannya menginap. (Shahih Muslim No.416)

16. Hukum jilatan anjing

· Hadis riwayat Abu Hurairah , ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Apabila anjing minum (dengan ujung lidahnya) dalam wadah milik salah seorang di antara kalian, hendaklah ia membuang airnya kemudian membasuh wadah itu tujuh kali. (Shahih Muslim No.418)

17. Larangan kencing pada air tergenang

· Hadis riwayat Abu Hurairah :

Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam., beliau bersabda: Janganlah salah seorang di antara kalian kencing dalam air yang diam tergenang lalu mandi dengan air tersebut. (Shahih Muslim No.424)

18. Wajib membasuh air kencing dan najis-najis lain yang ada di mesjid dan bahwa tanah dapat disucikan dengan air tanpa harus menggalinya

· Hadis riwayat Anas :

Bahwa seorang badui kencing di mesjid, lalu sebagian sahabat menghampirinya. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Biarkan, jangan engkau hentikan. Anas berkata: Ketika orang itu telah selesai, Nabi Shallallahu alaihi wassalam. meminta seember air, lalu menyiramkannya pada tempat kencing itu. (Shahih Muslim No.427)

19. Hukum air kencing bayi yang masih menyusu dan cara membasuhnya

· Hadis riwayat Aisyah istri Nabi :

Bahwa Nabi Shallallahu alaihi wassalam. pernah didatangi orang-orang yang membawa beberapa bayi, kemudian beliau mendoakan dan menyuapi mereka. Lalu seorang anak kencing dan mengenai beliau. Lantas beliau meminta air dan menuangkannya pada air kencing tadi dan tidak mencucinya. (Shahih Muslim No.430)

· Hadis riwayat Ummu Qais binti Mihshan :

Bahwa ia datang kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dengan membawa putranya yang belum pernah makan makanan, kemudian meletakkannya di pangkuan beliau, lalu bayi tersebut kencing. Beliau hanya menyiramnya dengan air. (Shahih Muslim No.432)

20. Hukum mani (sperma)

· Hadis riwayat Aisyah :

Dari Alqamah bahwa seseorang datang kepada Aisyah, kemudian Aisyah berkata: Seandainya engkau melihat mani, maka engkau cukup mencuci tempatnya saja, kalau engkau tidak melihatnya, engkau siram air di sekitarnya. Aku pernah mengerik mani pada pakaian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dengan sekali kerik, kemudian beliau memakainya untuk salat. (Shahih Muslim No.434)

21. Najisnya darah dan cara membasuhnya

· Hadis riwayat Asma , ia berkata:

Seorang wanita datang kepada Nabi Shallallahu alaihi wassalam., ia berkata: Salah seorang di antara kami, pakaiannya terkena darah haid. Apa yang harus dilakukannya? Beliau bersabda: Mengerik darah itu, lalu menggosoknya dengan air, kemudian dibasuh. Setelah itu ia boleh salat dengan pakaian tersebut. (Shahih Muslim No.438)

22. Dalil najisnya air kencing dan kewajiban membersihkannya

· Hadis riwayat Ibnu Abbas , ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pernah melewati dua buah kuburan, lalu beliau bersabda: Ingat, sesungguhnya dua mayit ini sedang disiksa, namun bukan karena dosa besar. Yang satu disiksa karena ia dahulu suka mengadu domba, sedang yang lainnya disiksa karena tidak membersihkan dirinya dari air kencingnya. Kemudian beliau meminta pelepah daun kurma dan dipotongnya menjadi dua. Setelah itu beliau menancapkan salah satunya pada sebuah kuburan dan yang satunya lagi pada kuburan yang lain seraya bersabda: Semoga pelepah itu dapat meringankan siksanya, selama belum kering. (Shahih Muslim No.439)

1. Shahih Muslim - Kitab Iman (BHG 5)

70. Menjelaskan syafaat Nabi Shallallahu alaihi wassalam. kepada Abu Thalib dan keringanan siksanya karena syafaat tersebut

· Hadis riwayat Abbas bin Abdul Muthalib Radhiyallahu’anhu:

Bahwa ia berkata: Wahai Rasulullah, apakah engkau dapat memberikan suatu manfaat kepada Abu Thalib. Karena, dahulu ia merawat dan pernah membelamu. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Ya, ia berada di neraka yang paling ringan. Seandainya tidak karena (berkah) aku, tentu ia berada neraka paling bawah. (Shahih Muslim No.308)

· Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu’anhu:

Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. mendengar pamannya Abu Thalib dibicarakan dekat beliau, lalu beliau bersabda: Mudah-mudahan syafaatku dapat memberinya manfaat pada hari kiamat, sehingga ia ditempatkan di neraka paling ringan yang apinya membakar kedua mata kakinya sampai mendidihkan otaknya. (Shahih Muslim No.310)

71. Tentang siksa penghuni neraka yang paling rendah

· Hadis riwayat Nukman bin Basyir Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Ahli neraka yang paling ringan siksanya pada hari kiamat, adalah seseorang yang pada lekukan telapak kakinya diberi dua bara yang menyebabkan otaknya mendidih. (Shahih Muslim No.313)

72. Persaudaraan sesama mukmin dan memutus hubungan dengan selain mereka

· Hadis riwayat Amru bin Ash Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda dalam forum terbuka, bukan rahasia: Ingatlah, bahwa keluarga ayahku (yakni si fulan) bukanlah termasuk waliku. Sesungguhnya waliku hanyalah Allah dan orang-orang mukmin yang saleh. (Shahih Muslim No.316)

73. Dalil masuknya beberapa kelompok orang Islam yang masuk surga tanpa hisab dan siksa

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:

Bahwa Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Tujuh puluh ribu orang dari umatku masuk surga tanpa hisab (tanpa perhitungan amal). Seseorang berkata: Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah semoga Dia berkenan menjadikanku bagian dari mereka. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. berdoa: “Ya Allah, perkenankanlah, Engkau menjadikannya termasuk di antara mereka”. Kemudian yang lain berdiri pula dan berkata: Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah, agar Dia berkenan menjadikanku bagian dari mereka. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Engkau telah didahului Ukasyah. (Shahih Muslim No.317)

· Hadis riwayat Sahal bin Saad Radhiyallahu’anhu:

Dari Abu Hazim dari Sahal bin Saad bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Tujuh puluh ribu orang atau tujuh ratus ribu orang (Abu Hazim ragu mana yang benar antara keduanya) akan masuk surga saling berpegangan, mereka masuk bersama-sama tidak ada yang lebih dahulu dan tidak ada yang paling akhir, wajah mereka cerah seperti bulan purnama. (Shahih Muslim No.322)

· Hadis riwayat Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu:

Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam., beliau bersabda: Beberapa umat ditunjukkan kepadaku. Aku melihat seorang nabi bersama sekelompok kecil (tidak lebih dari sepuluh orang), ada lagi nabi yang disertai seorang atau dua orang dan ada pula nabi yang tidak disertai seorang pun. Tiba-tiba ditunjukkan padaku kelompok besar. Aku menyangka mereka adalah umatku. Tetapi lalu dijelaskan: Ini adalah Musa as. dan kaumnya. Lihatlah ke ufuk! Aku memandang ke sana, ternyata ada kelompok besar. Dijelaskan lagi kepadaku: Pandanglah ke ufuk yang lain. Ternyata ada juga kelompok besar. Dijelaskan padaku: Ini adalah umatmu. Di antara mereka ada tujuh puluh ribu masuk surga tanpa hisab dan siksa. Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bangkit dan masuk ke rumahnya. Para sahabat membicarakan siapa yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa siksa. Sebagian berkata: Barangkali mereka adalah orang-orang yang selalu menyertai Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Sebagian berkata: Mungkin mereka adalah orang-orang yang dilahirkan dalam Islam dan tidak menyekutukan Allah. Mereka saling mengemukakan pendapat masing-masing. Ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Shallallahu alaihi wassalam. keluar lagi, beliau bertanya: Apa yang kalian bicarakan? Mereka memberitahu, lalu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Mereka adalah orang-orang yang tidak menggunakan jimat/mantera tidak minta dibuatkan jimat, tidak meramalkan hal-hal buruk dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal. Ukasyah bin Mihshan berdiri dan berkata: Berdoalah kepada Allah semoga Dia berkenan menjadikanku termasuk di antara mereka. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Engkau termasuk di antara mereka. Kemudian yang lain berdiri dan berkata: Berdoalah kepada Allah, semoga Dia berkenan menjadikanku bagian dari mereka. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Engkau telah didahului Ukasyah. (Shahih Muslim No.323)

74. Umat Islam merupakan setengah penghuni surga

· Hadis riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda kepada kami: Ridakah kalian menjadi seperempat penghuni surga? Kami (para sahabat) bertakbir. Beliau bersabda lagi: Ridakah kalian menjadi sepertiga penghuni surga? Kami pun bertakbir. Lalu beliau kembali bersabda: Sungguh, aku berharap kalian dapat menjadi setengah penghuni surga. Aku akan memberitahukan hal itu kepada kalian. Orang-orang Islam di tengah orang-orang kafir seperti sehelai rambut putih pada sapi hitam, atau seperti sehelai rambut hitam pada sapi putih. (Shahih Muslim No.324)

75. Sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bahwa Allah berfirman kepada Adam: Keluarkanlah 999 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan) penghuni neraka dari setiap kelipatan seribu

· Hadis riwayat Abu Said Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Allah Taala berfirman: Hai Adam. Beliau menjawab: Aku patuhi panggilan-Mu dan kebaikan ada di tangan-Mu. Allah berfirman: Keluarkanlah ba`tsan naar. Dia (Adam) bertanya: Apa itu ba`tsan naar? Allah berfirman: Setiap kelipatan seribu, keluarkanlah sembilan ratus sembilan puluh orang. Perintah Allah kepada (Adam as.) itu terjadi ketika anak-anak beruban. Dan kandungan setiap wanita yang hamil gugur dan engkau lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal mereka tidak mabuk, tetapi sesungguhnya siksa Allah sangat pedih. Penuturan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. tersebut membuat para sahabat merasa khawatir. Mereka bertanya: Wahai Rasulullah, siapakah lelaki itu (yang seorang di antara seribu) di antara kami? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Bergembiralah kalian. Karena, dari Yakjuj dan Makjuj seribu, sedangkan dari kalian seorang. Kemudian beliau melanjutkan: Demi Zat yang menguasai diriku. Sungguh, aku sangat mendambakan kalian menjadi seperempat penghuni surga. Kami (para sahabat) memuji Allah dan bertakbir. Lalu beliau bersabda lagi, Demi Zat yang menguasai diriku. Sungguh, aku mendambakan kalian menjadi sepertiga penghuni surga. Kami memuji Allah dan bertakbir. Kemudian kembali beliau bersabda: Demi Zat yang menguasai diriku. Sungguh, aku mendambakan kalian menjadi separoh penghuni surga. Perumpamaan kalian di tengah-tengah umat lain, adalah bagaikan sehelai rambut putih pada kulit sapi hitam, atau seperti belang pada betis khimar. (Shahih Muslim No.327)

1. Shahih Muslim - Kitab Iman (BHG 4)

60. Isra’ Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. ke langit dan diwajibkan salat

· Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Aku didatangi Buraq. Lalu aku menunggangnya sampai ke Baitulmakdis. Aku mengikatnya pada pintu mesjid yang biasa digunakan mengikat tunggangan oleh para nabi. Kemudian aku masuk ke mesjid dan mengerjakan salat dua rakaat. Setelah aku keluar, Jibril datang membawa bejana berisi arak dan bejana berisi susu. Aku memilih susu, Jibril berkata: Engkau telah memilih fitrah. Lalu Jibril membawaku naik ke langit. Ketika Jibril minta dibukakan, ada yang bertanya: Siapakah engkau? Dijawab: Jibril. Ditanya lagi: Siapa yang bersamamu? Jibril menjawab: Muhammad. Ditanya: Apakah ia telah diutus? Jawab Jibril: Ya, ia telah diutus. Lalu dibukakan bagi kami. Aku bertemu dengan Adam. Dia menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan. Kemudian aku dibawa naik ke langit kedua. Jibril as. minta dibukakan. Ada yang bertanya: Siapakah engkau? Jawab Jibril: Jibril. Ditanya lagi: Siapakah yang bersamamu? Jawabnya: Muhammad. Ditanya: Apakah ia telah diutus? Jawabnya: Dia telah diutus. Pintu pun dibuka untuk kami. Aku bertemu dengan Isa bin Maryam as. dan Yahya bin Zakaria as. Mereka berdua menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan. Aku dibawa naik ke langit ketiga. Jibril minta dibukakan. Ada yang bertanya: Siapa engkau? Dijawab: Jibril. Ditanya lagi: Siapa bersamamu? Muhammad Shallallahu alaihi wassalam. jawabnya. Ditanyakan: Dia telah diutus? Dia telah diutus, jawab Jibril. Pintu dibuka untuk kami. Aku bertemu Yusuf as. Ternyata ia telah dikaruniai sebagian keindahan. Dia menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan. Aku dibawa naik ke langit keempat. Jibril minta dibukakan. Ada yang bertanya: Siapa ini? Jibril menjawab: Jibril. Ditanya lagi: Siapa bersamamu? Muhammad, jawab Jibril. Ditanya: Apakah ia telah diutus? Jibril menjawab: Dia telah diutus. Kami pun dibukakan. Ternyata di sana ada Nabi Idris as. Dia menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan. Allah Taala berfirman Kami mengangkatnya pada tempat (martabat) yang tinggi. Aku dibawa naik ke langit kelima. Jibril minta dibukakan. Ada yang bertanya: Siapa? Dijawab: Jibril. Ditanya lagi: Siapa bersamamu? Dijawab: Muhammad. Ditanya: Apakah ia telah diutus? Dijawab: Dia telah diutus. Kami dibukakan. Di sana aku bertemu Nabi Harun as. Dia menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan. Aku dibawa naik ke langit keenam. Jibril as. minta dibukakan. Ada yang bertanya: Siapa ini? Jawabnya: Jibril. Ditanya lagi: Siapa bersamamu? Muhammad, jawab Jibril. Ditanya: Apakah ia telah diutus? Jawabnya: Dia telah diutus. Kami dibukakan. Di sana ada Nabi Musa as. Dia menyambut dan mendoakanku dengan kebaikan. Jibril membawaku naik ke langit ketujuh. Jibril minta dibukakan. Lalu ada yang bertanya: Siapa ini? Jawabnya: Jibril. Ditanya lagi: Siapa bersamamu? Jawabnya: Muhammad. Ditanyakan: Apakah ia telah diutus? Jawabnya: Dia telah diutus. Kami dibukakan. Ternyata di sana aku bertemu Nabi Ibrahim as. sedang menyandarkan punggungnya pada Baitulmakmur. Ternyata setiap hari ada tujuh puluh ribu malaikat masuk ke Baitulmakmur dan tidak kembali lagi ke sana. Kemudian aku dibawa pergi ke Sidratulmuntaha yang dedaunannya seperti kuping-kuping gajah dan buahnya sebesar tempayan. Ketika atas perintah Allah, Sidratulmuntaha diselubungi berbagai macam keindahan, maka suasana menjadi berubah, sehingga tak seorang pun di antara makhluk Allah mampu melukiskan keindahannya. Lalu Allah memberikan wahyu kepadaku. Aku diwajibkan salat lima puluh kali dalam sehari semalam. Tatkala turun dan bertemu Nabi Shallallahu alaihi wassalam. Musa as., ia bertanya: Apa yang telah difardukan Tuhanmu kepada umatmu? Aku menjawab: Salat lima puluh kali. Dia berkata: Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan, karena umatmu tidak akan kuat melaksanakannya. Aku pernah mencobanya pada Bani Israel. Aku pun kembali kepada Tuhanku dan berkata: Wahai Tuhanku, berilah keringanan atas umatku. Lalu Allah mengurangi lima salat dariku. Aku kembali kepada Nabi Musa as. dan aku katakan: Allah telah mengurangi lima waktu salat dariku. Dia berkata: Umatmu masih tidak sanggup melaksanakan itu. Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan lagi. Tak henti-hentinya aku bolak-balik antara Tuhanku dan Nabi Musa as. sampai Allah berfirman: Hai Muhammad. Sesungguhnya kefarduannya adalah lima waktu salat sehari semalam. Setiap salat mempunyai nilai sepuluh. Dengan demikian, lima salat sama dengan lima puluh salat. Dan barang siapa yang berniat untuk kebaikan, tetapi tidak melaksanakannya, maka dicatat satu kebaikan baginya. Jika ia melaksanakannya, maka dicatat sepuluh kebaikan baginya. Sebaliknya barang siapa yang berniat jahat, tetapi tidak melaksanakannya, maka tidak sesuatu pun dicatat. Kalau ia jadi mengerjakannya, maka dicatat sebagai satu kejahatan. Aku turun hingga sampai kepada Nabi Musa as., lalu aku beritahukan padanya. Dia masih saja berkata: Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan. Aku menyahut: Aku telah bolak-balik kepada Tuhan, hingga aku merasa malu kepada-Nya. (Shahih Muslim No.234)

· Hadis riwayat Malik bin Sha`sha`ah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Ketika aku sedang berada di dekat Baitullah antara tidur dan jaga, tiba-tiba aku mendengar ada yang berkata: Salah satu dari tiga yang berada di antara dua orang. Lalu aku didatangi dan dibawa pergi. Aku dibawakan bejana dari emas yang berisi air Zamzam. Lalu dadaku dibedah hingga ini dan ini. Qatadah berkata: Aku bertanya: Apa yang beliau maksud? Anas menjawab: Hingga ke bawah perutnya. Hatiku dikeluarkan dan dicuci dengan air Zamzam, kemudian dikembalikan ke tempatnya dan mengisinya dengan iman dan hikmah. Lalu aku didatangi binatang putih yang disebut Buraq, lebih tinggi dari khimar dan kurang dari bighal, ia meletakkan langkahnya pada pandangannya yang paling jauh. Aku ditunggangkan di atasnya. Lalu kami berangkat hingga ke langit dunia. (Sampai di sana) Jibril minta dibukakan. Dia ditanya: Siapa ini? Jibril menjawab Jibril. Ditanya lagi: Siapa bersamamu? Muhammad Shallallahu alaihi wassalam. jawab Jibril. Ditanya: Apakah ia telah diutus? Ya, jawabnya. Malaikat penjaga itu membukakan kami dan berkata: Selamat datang padanya. Sungguh, merupakan kedatangan yang baik. Lalu kami datang kepada Nabi Adam as. (selanjutnya seperti kisah pada hadis di atas). Anas menjelaskan bahwa Rasulullah bertemu dengan Nabi Isa as. dan Nabi Yahya as. di langit kedua, di langit ketiga dengan Nabi Yusuf as. di langit keempat dengan Nabi Idris as. di langit kelima dengan Nabi Harun as. Selanjutnya Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Kemudian kami berangkat lagi. Hingga tiba di langit keenam. Aku datang kepada Nabi Musa as. dan mengucap salam kepadanya. Dia berkata: Selamat datang kepada saudara dan nabi yang baik. Ketika aku meninggalkannya, ia menangis. Lalu ada yang berseru: Mengapa engkau menangis? Nabi Musa menjawab: Tuhanku, orang muda ini Engkau utus setelahku, tetapi umatnya yang masuk surga lebih banyak daripada umatku. Kami melanjutkan perjalanan hingga langit ketujuh. Aku datang kepada Nabi Ibrahim as. Dalam hadis ini dituturkan, Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bercerita bahwa beliau melihat empat sungai. Dari hilirnya, keluar dua sungai yang jelas dan dua sungai yang samar. Aku (Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.) bertanya: Hai Jibril, sungai apakah ini? Jibril menjawab: Dua sungai yang samar adalah dua sungai di surga, sedangkan yang jelas adalah sungai Nil dan Furat. Selanjutnya aku diangkat ke Baitulmakmur. Aku bertanya: Hai Jibril, apa ini? Jibril menjawab: Ini adalah Baitulmakmur. Setiap hari, tujuh puluh ribu malaikat masuk ke dalamnya. Apabila mereka keluar, tidak akan masuk kembali. Itu adalah akhir mereka masuk. Kemudian aku ditawarkan dua bejana, yang satu berisi arak dan yang lain berisi susu. Keduanya disodorkan kepadaku. Aku memilih susu. lalu dikatakan: Tepat! Allah menghendaki engkau (berada pada fitrah, kebaikan dan keutamaan). Begitu pula umatmu berada pada fitrah. Kemudian diwajibkan atasku salat lima puluh kali tiap hari. Demikian kisah seterusnya sampai akhir hadis. (Shahih Muslim No.238)

· Hadis riwayat Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menuturkan perjalanan Isra’nya. Beliau bersabda: Nabi Musa as. berkulit Shallallahu alaihi wassalamo matang, tingginya seperti lelaki Syanu’ah (nama kabilah). Beliau bersabda pula: Nabi Isa as. itu gempal, tingginya sedang. Beliau juga menuturkan tentang Malik as. penjaga Jahanam dan Dajjal. (Shahih Muslim No.239)

· Hadis riwayat Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu:

Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. melewati lembah Azraq. Beliau bertanya: Lembah apa ini? Para sahabat menjawab: Ini lembah Azraq. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Aku seperti melihat Nabi Musa as. sedang menuruni bukit dan memohon kepada Allah dengan suara keras melalui talbiah. Ketika sampai di bukit Harsya, beliau berkata: Bukit apa ini? Para sahabat menjawab: Bukit Harsya (dekat Juhfah). Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Aku seperti melihat Nabi Yunus bin Matta as. berada di atas unta merah yang gempal. Dia memakai mantel bulu wol dan tali kekang untanya adalah sabut, ia sedang bertalbiah. (Shahih Muslim No.241)

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Ketika aku diisra’kan, aku bertemu dengan Nabi Musa as., ia seorang lelaki yang tinggi kurus dengan rambut berombak, seperti seorang Bani Syanu’ah. Aku juga bertemu dengan Nabi Isa as. ia berperawakan sedang, berkulit merah, seakan-akan baru keluar dari pemandian. Aku bertemu dengan Nabi Ibrahim as. Akulah keturunannya yang paling mirip dengannya. Lalu aku diberi dua bejana, yang satu berisi susu dan yang lain berisi arak. Dikatakan padaku: Ambillah yang engkau suka. Aku mengambil susu dan meminumnya. Kemudian dikatakan: Engkau diberi petunjuk dengan fitrah atau engkau menepati fitrah. Seandainya engkau mengambil arak, niscaya sesat umatmu. (Shahih Muslim No.245)

61. Menjelaskan Masih Bin Maryam Dan Masih Dajjal

· Hadis riwayat Abdullah bin Umar Radhiyallahu’anhu:

Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Pada suatu malam aku bermimpi di dekat Kakbah, melihat seorang lelaki berkulit Shallallahu alaihi wassalamo matang, seperti warna coklat paling bagus yang pernah engkau lihat. Dia berambut gondrong, gondrong terbaik yang pernah engkau lihat. Dia menyisir rambutnya dan masih tampak menetes airnya. Dia bersandar kepada dua orang atau pundak dua orang lelaki, melakukan tawaf di Kakbah. Aku bertanya: Siapakah orang ini? Dijawab: Ini adalah Masih bin Maryam. Tiba-tiba aku melihat seorang lelaki yang sangat keriting, mata kanannya buta seakan-akan mata itu buah anggur yang mengapung (matanya melotot). Aku bertanya: Siapakah ini? dijawab: Ini adalah Masih Dajjal. (Shahih Muslim No.246)

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Aku melihat diriku berada di Hijir Ismail, dan seorang Quraisy bertanya kepadaku tentang perjalanan isra’ku. Mereka bertanya berbagai hal mengenai Baitulmakdis yang tidak begitu kuingat. Aku sangat merasakan kesulitan yang belum pernah kualami. Lalu Allah memperlihatkannya kepadaku dari kejauhan, sehingga aku dapat melihatnya. Apapun yang mereka tanyakan kepadaku, pasti aku ceritakan kepada mereka. Aku melihat diriku berada di antara sekelompok nabi. Ada Nabi Musa as. yang sedang mengerjakan salat, ternyata ia itu seorang lelaki tinggi kurus dengan rambut keriting, ia seperti seorang suku Syanu’ah. Ada pula Nabi Isa bin Maryam as. yang sedang mengerjakan salat. Orang yang paling mirip dengannya adalah Urwah bin Masud As-Tsaqafi. Ada juga Nabi Ibrahim as. yang sedang mengerjakan salat. Orang yang paling menyerupainya adalah sahabat kalian (maksudnya, diri beliau sendiri). Ketika datang waktu salat, aku mengimami mereka. Usai salat terdengar suaRadhiyallahu’anhu: Hai Muhammad, ini Malik, penjaga neraka. Ucapkanlah salam padanya. Aku berpaling kepadanya dan dialah yang lebih dahulu mengucap salam. (Shahih Muslim No.251)

62. Makna firman Allah: Dan sesungguhnya Muhammad telah melihatnya lagi pada waktu yang lain, dan apakah Nabi Shallallahu alaihi wassalam, melihat Tuhannya pada malam isra’

· Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu:

Dari Masruq ia bercerita: Ketika aku bertelekan di sisi Aisyah, Aisyah berkata: Wahai Abu Aisyah, ada tiga hal barang siapa yang membicarakan salah satunya, maka ia berbohong besar atas Allah. Aku bertanya: Tiga hal apa itu? Aisyah menjawab: (Pertama) barang siapa yang menyangka bahwa Muhammad Shallallahu alaihi wassalam. melihat Tuhannya, maka ia berbohong besar atas Allah. Aku mulanya bersandar, santai, lalu duduk sambil berkata: Hai Ummul mukminin, tunggu, jangan tergesa-gesa! Bukankah Allah telah berfirman Dan sesungguhnya ia melihatnya di ufuk yang terang. Dan sesungguhnya ia telah melihatnya di waktu lain. Aisyah berkata: Aku adalah orang pertama umat ini yang menanyakan hal itu kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Beliau bersabda: Itu adalah Jibril as. aku tidak pernah melihatnya dalam bentuk aslinya, kecuali dua kali ini. Aku melihatnya turun dari langit, besarnya menutupi cakrawala antara langit dan bumi. Aisyah melanjutkan: Apakah engkau belum pernah mendengar firman Allah: Dia tidak dapat dicapai oleh mata, sedangkan Dia dapat melihat segala yang kelihatan. Dia Maha halus dan Maha mengetahui. Tidakkah engkau mendengar firman Allah: Tidak mungkin bagi manusia berbicara dengan Tuhannya kecuali dengan perantaraan wahyu, di belakang hijab (maksudnya hanya mendengar suara), atau mengutus malaikat untuk mewahyukan apa saja yang diinginkan-Nya kepada manusia. Sesungguhnya Dia Maha tinggi dan Maha bijaksana. Aisyah berkata lagi: (Kedua) barang siapa yang menyangka bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menyembunyikan sebagian isi Kitabullah (Alquran), maka ia berbohong besar atas Allah. Allah berfirman: Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan oleh Tuhanmu. Dan jika engkau tidak melakukan (perintah itu) maka engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Kemudian Aisyah melanjutkan: (Ketiga) barang siapa yang menyangka bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. diberi tahu tentang apa yang akan terjadi besok, maka ia berbohong besar atas Allah. Allah berfirman: Katakanlah Tidak ada sesuatu pun di bumi dan di langit yang mengetahui perkara gaib kecuali Allah. (Shahih Muslim No.259)

63. Tentang sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bahwa Allah tidak tidur dan sabda beliau bahwa tirai-Nya adalah nur, jika Dia menyingkapnya, tentu Keagungan Zat-Nya akan membakar semua makhluk-Nya

· Hadis riwayat Abu Musa Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. berada di tengah-tengah kami, memberikan lima kalimat. Beliau bersabda: Sesungguhnya Allah Taala tidak pernah tidur dan mustahil Dia tidur, Dia kuasa menurunkan timbangan (amal) dan menaikkannya kepada-Nya, dinaikkan (dilaporkan) amal malam sebelum amal siang, dan amal siang sebelum amal malam, tirai-Nya adalah nur (menurut riwayat Abu Bakar adalah nar=api) yang andai kata Dia menyingkapnya, tentu keagungan Zat-Nya akan membakar makhluk yang dipandang-Nya (maksudnya seluruh makhluk akan terbakar, sebab pandangan Allah meliputi semua makhluk). (Shahih Muslim No.263)

64. Bukti bahwa orang-orang mukmin dapat melihat Allah di akhirat

· Hadis riwayat Abu Musa Radhiyallahu’anhu:

Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam., beliau bersabda: Dua surga yang wadah-wadahnya dan segala isinya terbuat dari perak dan dua surga yang wadah-wadahnya dan segala isinya terbuat dari emas. Antara orang-orang dan kemampuan memandang Tuhan mereka hanya ada tirai keagungan pada Zat-Nya, di surga Aden. (Shahih Muslim No.265)

65. Menjelaskan cara melihat Tuhan

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:

Bahwa Sahabat bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam: Wahai Rasulullah, apakah kami dapat melihat Tuhan kami pada hari kiamat? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Apakah kalian terhalang melihat bulan di malam purnama? Para sahabat menjawab: Tidak, wahai Rasulullah. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Apakah kalian terhalang melihat matahari yang tidak tertutup awan? Mereka menjawab: Tidak, wahai Rasulullah. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Seperti itulah kalian akan melihat Allah. Barang siapa yang menyembah sesuatu, maka ia mengikuti sembahannya itu. Orang yang menyembah matahari mengikuti matahari, orang yang menyembah bulan mengikuti bulan, orang yang menyembah berhala mengikuti berhala. Tinggallah umat ini, termasuk di antaranya yang munafik. Kemudian Allah datang kepada mereka dalam bentuk selain bentuk-Nya yang mereka kenal, seraya berfirman: Akulah Tuhan kalian. Mereka (umat ini) berkata: Kami berlindung kepada Allah darimu. Ini adalah tempat kami, sampai Tuhan kami datang kepada kami. Apabila Tuhan datang, kami tentu mengenal-Nya. Lalu Allah Taala datang kepada mereka dalam bentuk-Nya yang telah mereka kenal. Allah berfirman: Akulah Tuhan kalian. Mereka pun berkata: Engkau Tuhan kami. Mereka mengikuti-Nya. Dan Allah membentangkan jembatan di atas neraka Jahanam. Aku (Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.) dan umatkulah yang pertama kali melintas. Pada saat itu, yang berbicara hanyalah para rasul. Doa para rasul saat itu adalah: Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah. Di dalam neraka Jahanam terdapat besi berkait seperti duri Sakdan (nama tumbuhan yang berduri besar di setiap sisinya). Pernahkah kalian melihat Sakdan? Para sahabat menjawab: Ya, wahai Rasulullah. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. melanjutkan: Besi berkait itu seperti duri Sakdan, tetapi hanya Allah yang tahu seberapa besarnya. Besi berkait itu merenggut manusia dengan amal-amal mereka. Di antara mereka ada orang yang beriman, maka tetaplah amalnya. Dan di antara mereka ada yang dapat melintas, hingga selamat. Setelah Allah selesai memberikan keputusan untuk para hamba dan dengan rahmat-Nya Dia ingin mengeluarkan orang-orang di antara ahli neraka yang Dia kehendaki, maka Dia memerintah para malaikat untuk mengeluarkan orang-orang yang tidak pernah menyekutukan Allah. Itulah orang-orang yang dikehendaki Allah untuk mendapatkan rahmat-Nya, yang mengucap: “Laa ilaaha illallah”. Para malaikat mengenali mereka di neraka dengan adanya bekas sujud. Api neraka memakan tubuh anak keturunan Adam, kecuali bekas sujud. Allah melarang neraka memakan bekas sujud. Mereka dikeluarkan dari neraka, dalam keadaan hangus. Lalu mereka disiram dengan air kehidupan, sehingga mereka menjadi tumbuh seperti biji-bijian tumbuh dalam kandungan banjir (lumpur). Kemudian selesailah Allah Taala memberi keputusan di antara para hamba. Tinggal seorang lelaki yang menghadapkan wajahnya ke neraka. Dia adalah ahli surga yang terakhir masuk. Dia berkata: Ya Tuhanku, palingkanlah wajahku dari neraka, anginnya benar-benar menamparku dan nyala apinya membakarku. Dia terus memohon apa yang dibolehkan kepada Allah. Kemudian Allah Taala berfirman: Mungkin, jika Aku mengabulkan permintaanmu, engkau akan meminta yang lain. Orang itu menjawab: Aku tidak akan minta yang lain kepada-Mu. Maka ia pun berjanji kepada Allah. Lalu Allah memalingkan wajahnya dari neraka. Ketika ia telah menghadap dan melihat surga, ia pun diam tertegun, kemudian berkata: Ya Tuhanku, majukanlah aku ke pintu surga. Allah berkata: Bukankah engkau telah berjanji untuk tidak meminta kepada-Ku selain apa yang sudah Kuberikan, celaka engkau, hai anak-cucu Adam, ternyata engkau tidak menepati janji. Orang itu berkata: Ya Tuhanku! Dia memohon terus kepada Allah, hingga Allah berfirman kepadanya: Mungkin jika Aku memberimu apa yang engkau pinta, engkau akan meminta yang lain lagi. Orang itu berkata: Tidak, demi Keagungan-Mu. Dan ia berjanji lagi kepada Tuhannya. Lalu Allah mendekatkannya ke pintu surga. Setelah ia berdiri di ambang pintu surga, ternyata pintu surga terbuka lebar baginya, sehingga ia dapat melihat dengan jelas keindahan dan kesenangan yang ada di dalamnya. Dia pun diam tertegun. Kemudian berkata: Ya Tuhanku, masukkanlah aku ke dalam surga. Allah Taala berfirman kepadanya: Bukankah engkau telah berjanji tidak akan meminta selain apa yang telah Aku berikan? Celaka engkau, hai anak cucu Adam, betapa engkau tidak dapat menepati janji! Orang itu berkata: Ya Tuhanku, aku tidak ingin menjadi makhluk-Mu yang paling malang. Dia terus memohon kepada Allah, sehingga membuat Allah Taala tertawa (rida). Ketika Allah Taala tertawa Dia berfirman: Masuklah engkau ke surga. Setelah orang itu masuk surga, Allah berfirman kepadanya: Inginkanlah sesuatu! Orang itu meminta kepada Tuhannya, sampai Allah mengingatkannya tentang ini dan itu. Ketika telah habis keinginan-keinginannya, Allah Taala berfirman: Itu semua untukmu, begitu pula yang semisalnya. (Shahih Muslim No.267)

· Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu’anhu:

Bahwa kaum muslimin pada masa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bertanya: Wahai Rasulullah, apakah kami dapat melihat Tuhan kami di hari kiamat? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Ya! Kemudian beliau melanjutkan: Apakah kalian terhalang melihat matahari di siang hari yang cerah, yang tidak ada awan sedikit pun? Apakah kalian terhalang melihat bulan pada malam purnama yang cerah tanpa awan sedikit pun? Kaum muslimin menjawab: Tidak, wahai Rasulullah. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Kalian tidak akan terhalang melihat Allah Taala pada hari kiamat, sebagaimana kalian tidak terhalang melihat salah satu dari matahari dan bulan. Ketika hari kiamat terjadi, ada penyeru yang mengumumkan: Setiap umat hendaklah mengikuti apa yang dahulu disembah. Maka tidak tersisa orang-orang yang dahulu menyembah selain Allah yakni berhala, kecuali mereka berjatuhan ke dalam neraka. Hingga yang tinggal hanya orang-orang yang menyembah Allah ada yang baik dan ada yang jahat serta sisa-sisa Ahli Kitab, maka dipanggillah orang-orang Yahudi. Mereka ditanya: Apa yang dahulu kalian sembah? Mereka menjawab: Kami menyembah Uzair anak Allah. Dikatakan: Kalian salah! Allah tidak menjadikan seorang pun sebagai sahabat atau anak. Lalu apa yang kalian inginkan? Mereka menjawab: Kami haus, ya Tuhan kami berilah kami minum. Lalu ditunjukkan pada mereka: Kenapa kalian tidak datang ke sana? Mereka digiring ke neraka, seolah-olah neraka itu fatamorgana yang saling menghancurkan. Mereka pun berjatuhan ke dalam neraka. Kemudian orang-orang Kristen dipanggil. Mereka ditanya: Apa yang dahulu kalian sembah? Mereka menjawab: Kami menyembah Isa Almasih anak Allah. Dikatakan kepada mereka: Kalian salah! Allah tidak menjadikan seorang pun sebagai sahabat atau anak. Apa yang kalian inginkan? Mereka menjawab: Kami haus ya Tuhan, berilah kami minum. Lalu ditunjukkan pada mereka: Kenapa kalian tidak datang ke sana? Mereka digiring ke neraka Jahanam, seolah-olah neraka itu fatamorgana yang saling menghancurkan. Mereka pun berguguran ke dalam neraka. Ketika yang tinggal hanya orang-orang yang dahulu menyembah Allah Taala (yang baik dan yang jahat), maka Allah datang kepada mereka dalam bentuk yang lebih rendah daripada bentuk yang mereka ketahui. Dia berfirman: Apa yang kalian tunggu? Setiap umat mengikuti apa yang dahulu disembah. Mereka mengucapkan: Ya Tuhan kami, di dunia kami memisahkan diri dari orang-orang yang sebenarnya sangat kami butuhkan (untuk membantu kehidupan di dunia) dan kami tidak mau berkawan dengan mereka (karena menyimpang dari jalan yang digariskan oleh agama). Allah berfirman: Akulah Tuhan kalian! Mereka mengucap: Kami mohon perlindungan kepada Allah darimu. Kami tidak akan menyekutukan Allah dengan apapun (ini diucapkan dua atau tiga kali), sampai sebagian mereka hampir-hampir berubah (berbalik dari kebenaran, karena cobaan berat yang berlaku saat itu). Allah berfirman: Apakah antara kalian dan Dia ada tanda-tanda, sehingga dengan demikian kalian dapat mengenal-Nya? Mereka menjawab: Ya, ada. Lalu disingkapkanlah keadaan yang mengerikan itu. Setiap orang yang hendak bersujud kepada Allah dengan keinginan sendiri, pasti mendapat izin Allah. Sedangkan orang yang akan bersujud karena takut atau pamer, tentu Allah menjadikan punggungnya menyatu (sehingga tidak dapat sujud). Setiap kali hendak sujud, ia terjungkal pada tengkuknya. Kemudian mereka mengangkat kepala mereka, sementara itu Allah telah berganti rupa dalam bentuk yang mereka lihat pertama kali. Allah berfirman: Akulah Tuhan kalian. Mereka menyahut: Engkau Tuhan kami. Kemudian suatu jembatan dibentangkan di atas neraka Jahanam dan syafaat diperbolehkan. Mereka berkata: Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah. Ada yang bertanya: Ya Rasulullah, apakah jembatan itu? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Tempat berpijak yang licin (menggelincirkan). Padanya terdapat besi berkait dan besi berduri. Di Najed ada tumbuhan berduri yang disebut Sakdan. Seperti itulah besi-besi berkaitnya. Orang-orang mukmin melewati jembatan tersebut ada yang secepat kejapan mata, ada yang seperti kilat, seperti angin, seperti burung, seperti kuda atau unta yang kencang larinya. Mereka terbagi menjadi tiga kelompok, golongan selamat sama sekali, golongan yang terkoyak-koyak tapi dapat bebas dan golongan yang terjerumus ke dalam neraka Jahanam. Pada saat orang-orang mukmin telah terbebas dari neraka, maka demi Zat yang menguasai diriku, tidak ada orang yang sangat menaruh perhatian dalam meraih kebenaran, melebihi orang-orang mukmin yang mencari kebenaran kepada Allah demi kepentingan saudara-saudara mereka yang masih berada di neraka. Mereka berkata: Wahai Tuhan kami, mereka dahulu berpuasa bersama kami, salat dan beribadah haji. Lalu difirmankan kepada mereka: Keluarkanlah orang-orang yang kalian kenal. Maka wajah mereka diharamkan atas neraka. Mereka mengeluarkan banyak orang dari neraka. Ada yang sudah terbakar hingga separuh betisnya dan ada yang sudah sampai ke lututnya. Orang-orang mukmin itu berkata: Ya Tuhan kami, di dalam neraka tidak ada lagi seorang pun yang Engkau perintahkan untuk dikeluarkan. Allah berfirman: Kembalilah (lihatlah kembali)! Barang siapa yang kalian temukan di hatinya ada kebaikan meski hanya seberat dinar. Keluarkanlah. Kemudian mereka dapat mengeluarkan banyak orang. Lalu mereka berkata: Ya Tuhan kami! Kami tidak tahu apakah di neraka masih ada orang yang Engkau perintahkan untuk dikeluarkan. Allah berfirman: Kembalilah (lihatlah kembali)! Barang siapa yang kalian temukan di hatinya ada kebaikan maski hanya seberat setengah dinar, keluarkanlah. Mereka dapat mengeluarkan lagi banyak orang. Setelah itu mereka berkata: Ya Tuhan kami! Kami tidak tahu, apakah di sana masih ada seseorang yang Engkau perintahkan untuk dikeluarkan. Allah berfirman: Kembalilah (lihatlah kembali)! Barang siapa yang kalian temukan di dalam hatinya terdapat kebaikan meski hanya seberat atom, keluarkanlah. Lagi-lagi mereka dapat mengeluarkan banyak orang. Kemudian mereka berkata: Ya Tuhan kami. Kami tidak tahu apakah di sana masih ada pemilik kebaikan. Abu Said Al-Khudri berkata: Jika kalian tidak mempercayaiku mengenai hadis ini, maka bacalah firman Allah: Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar atom. Dan jika ada kebaikan sebesar atom, niscaya Allah akan melipat-gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar. Allah Taala berfirman: Para malaikat telah memohon syafaat, para nabi telah memohon syafaat dan orang-orang mukmin juga telah memohon syafaat. Yang tinggal hanyalah Zat yang Maha Penyayang di antara semua yang penyayang. Lalu Allah mengambil dari neraka dan mengeluarkan dari sana sekelompok orang yang sama sekali tidak pernah beramal baik. (Saat itu) mereka telah menjadi arang hitam. Mereka dilempar ke sebuah sungai dekat mulut surga, yang disebut Sungai Kehidupan. Kemudian mereka keluar seperti tumbuhan kecil keluar dari lumpur banjir. Bukankah kalian sering melihat tumbuhan kecil di sela-sela batu atau pohon, di mana bagian yang terkena sinar matahari akan berwarna sedikit kuning dan hijau, sedangkan yang berada di keteduhan menjadi putih? Para sahabat menyela: Seolah-olah baginda dahulu pernah menggembala di dusun. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. meneruskan: Lalu mereka keluar bagaikan mutiaRadhiyallahu’anhu Di leher mereka ada kalung, sehingga para ahli surga dapat mengenali mereka. Mereka adalah orang-orang yang dibebaskan Allah, yang dimasukkan oleh Allah ke dalam surga, tanpa amal yang mereka kerjakan dan tanpa kebaikan yang mereka lakukan. Kemudian Allah berfirman: Masuklah kalian ke dalam surga. Apapun yang kalian lihat, itu adalah untuk kalian. Mereka berkata: Ya Tuhan kami, Engkau telah memberi kami pemberian yang belum pernah Engkau berikan kepada seorang pun di antara orang-orang di seluruh alam. Allah berfirman: Di sisiku ada pemberian untuk kalian yang lebih baik daripada pemberian ini. Mereka berkata: Ya Tuhan kami, apa lagi yang lebih baik daripada pemberian ini? Allah berfirman: Rida-Ku, sehingga Aku tidak akan murka kepada kalian sesudah itu, selamanya. (Shahih Muslim No.269)

66. Penghuni neraka yang terakhir keluar

· Hadis riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Sungguh, aku benar-benar tahu penghuni neraka yang keluar terakhir dari sana dan penghuni surga yang terakhir masuk ke dalamnya, yaitu seorang yang keluar dari neraka dengan merangkak. Lalu Allah berfirman: Pergilah, masuklah ke dalam surga. Dia pun mendatangi surga, tapi terkhayal padanya bahwa surga itu penuh. Maka ia kembali dan berkata: Ya Tuhanku, aku temukan surga telah penuh. Allah berfirman: Pergilah, masuklah ke dalam surga. Dia mendatangi surga, tapi terkhayal padanya bahwa surga itu penuh. Maka ia kembali dan berkata: Ya Tuhanku, aku temukan surga itu penuh. Allah berfirman: Pergilah, masuklah ke dalam surga, karena sesungguhnya menjadi milikmu semisal dunia dan sepuluh kali kelipatannya atau, sesungguhnya bagimu sepuluh kali lipat dunia. Orang itu berkata: Apakah Engkau mengejekku (atau menertawakanku), sedangkan Engkau adalah Raja? Abdullah bin Masud berkata: Aku benar-benar melihat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. tertawa sampai kelihatan gigi geraham beliau. Dikatakan: Itu adalah penghuni surga yang paling rendah kedudukannya. (Shahih Muslim No.272)

67. Penghuni surga yang paling rendah kedudukannya di dalam surga

· Hadis riwayat Jabir bin Abdullah Radhiyallahu’anhu:

Dari Abu Zubair bahwa ia mendengar Jabir bin Abdullah Radhiyallahu’anhu bertanya tentang kedatangan di akhirat. Jabir berkata: Kita datang pada hari kiamat dari ini dan ini. Lihat (kedatangan itu di atas manusia). Lalu dipanggillah umat manusia dengan berhala dan apa yang dahulu disembahnya secara berurutan. Sesudah itu, Tuhan mendatangi kita seraya berfirman: Siapa yang kalian tunggu? Mereka menjawab: Kami menunggu Tuhan kami. Allah berfirman: Akulah Tuhan kalian. Mereka berkata: Sampai kami melihat-Mu. Lalu tampak bagi mereka Tuhan tertawa. (Akhirnya) Dia membawa mereka dan mereka mengikuti-Nya. Setiap orang di antara mereka, munafik atau mukmin diberi nur. Mereka terus mengikuti-Nya. Di atas jembatan neraka Jahanam terdapat besi-besi berkait dan berduri, yang merenggut barang siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian nur orang-orang munafik padam, sedangkan orang-orang mukmin tetap bersinar. Selamatlah rombongan pertama, wajah mereka bagaikan bulan purnama. Mereka berkisar 70.000 (tujuh puluh ribu) orang. Kemudian orang-orang berikutnya, wajah mereka seperti terangnya bintang-bintang di langit. Demikian seterusnya. Kemudian syafaat diizinkan. Mereka pun memintakan syafaat, hingga keluar orang-orang yang mengucap: Laa ilaaha illallah dari neraka dan orang-orang yang di hatinya terdapat kebaikan seberat gandum. Mereka ditempatkan di halaman surga, sedangkan ahli surga memerciki mereka dengan air, sampai mereka tumbuh bagaikan tumbuhnya sesuatu (tumbuhan) di dalam banjir. Hilanglah hangus tubuh mereka. Kemudian ia (orang terakhir) meminta Allah memberikannya dunia dan sepuluh kali lipatnya. (Shahih Muslim No.278)

68. Nabi Shallallahu alaihi wassalam. menyimpan doa syafaat untuk umatnya

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:

Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Setiap nabi memiliki doa yang selalu diucapkan. Aku ingin menyimpan doaku sebagai syafaat bagi umatku pada hari kiamat. (Shahih Muslim No.293)

· Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu:

Bahwa Nabi Shallallahu alaihi wassalam. pernah bersabda: Setiap nabi mempunyai doa yang digunakan untuk kebaikan umatnya. Sesungguhnya aku menyimpan doaku sebagai syafaat bagi umatku pada hari kiamat. (Shahih Muslim No.299)

69. Mengenai firman Allah Dan berilah peringatan berbentuk ancaman kepada kaum kerabatmu yang terdekat

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Tatkala diturunkan ayat ini: Dan peringatkanlah para kerabatmu yang terdekat, maka Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. memanggil orang-orang Quraisy. Setelah mereka berkumpul, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. berbicara secara umum dan khusus. Beliau bersabda: Wahai Bani Kaab bin Luaiy, selamatkanlah diri kalian dari neraka! Wahai Bani Murrah bin Kaab, selamatkanlah diri kalian dari neraka! Wahai Bani Abdi Syams, selamatkanlah diri kalian dari neraka! Wahai Bani Abdi Manaf, selamatkanlah diri kalian dari neraka! Wahai Bani Hasyim, selamatkanlah diri kalian dari neraka! Wahai Bani Abdul Muthalib, selamatkanlah diri kalian dari neraka! Wahai Fatimah, selamatkanlah dirimu dari neraka! Karena aku tidak kuasa menolak sedikit pun siksaan Allah terhadap kalian. Aku hanya punya hubungan kekeluargaan dengan kalian yang akan aku sambung dengan sungguh-sungguh. (Shahih Muslim No.303)

· Hadis riwayat Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Ketika diturunkan ayat ini: Dan berilah peringatan berbentuk ancaman kepada kaum kerabatmu yang terdekat, yaitu kaum kerabatmu yang benar-benar ikhlas. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. keluar dan naik ke bukit Shafa, lalu berteriak: Hati-hatilah! Orang-orang saling bertanya: Siapa yang berteriak? Di antara mereka berkata: Muhammad! Mereka pun berkumpul mengerumuni beliau. Beliau bersabda: Wahai Bani fulan! Wahai Bani fulan! Wahai Bani fulan! Wahai Bani Abdi Manaf! Wahai Bani Abdul Muthalib! Mereka mengerumuni beliau. Lalu beliau bersabda: Apa pendapat kalian seandainya aku beritahu kalian bahwa pasukan berkuda akan keluar di kaki gunung ini. Apakah kalian mempercayaiku? Orang-orang menjawab: Kami telah buktikan engkau tidak pernah berbohong. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Aku peringatkan kalian akan siksa yang sangat pedih. Mendengar itu Abu Lahab berkata: Celaka engkau! Hanya untuk inikah engkau mengumpulkan kami? Kemudian ia pergi. Lalu turunlah surat ini, Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan ia benar-benar binasa. (Shahih Muslim No.307)

1. Shahih Muslim - Kitab Iman (BHG 3)

39. Kerasnya larangan berkhianat dan bahwa tidak masuk surga kecuali orang-orang yang beriman

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Kami pergi berperang bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menuju Khaibar. Allah memberikan kemenangan kepada kami, tetapi kami tidak mendapatkan rampasan perang berupa emas atau perak. Yang kami peroleh adalah barang-barang, makanan dan pakaian. Kemudian kami berangkat menuju lembah. Ikut pula bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. seorang budak beliau (pemberian seseorang dari Judzam). Budak itu bernama Rifa’ah bin Zaid dari Bani Dhubaib. Ketika kami menuruni lembah, budak Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. berdiri untuk melepas pelananya. Tetapi, ia terkena anak panah dan itulah saat kematiannya. Kami berkata: Kami senang ia gugur syahid wahai Rasulullah. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Tidak! Demi Zat yang menguasai Muhammad. Sesungguhnya sebuah mantel akan mengobarkan api neraka atasnya. Mantel itu ia ambil dari harta rampasan perang Khaibar, yang bukan jatahnya. Para sahabat menjadi takut. Lalu seseorang datang membawa seutas atau dua utas tali sandal, seraya berkata: Wahai Rasulullah, aku mendapatkannya pada waktu perang Khaibar. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Seutas tali (atau dua utas tali) sandal dari neraka. (Shahih Muslim No.166)

40. Kekhawatiran mukmin bahwa amalnya akan sia-sia

· Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Ketika ayat berikut ini turun: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian meninggikan suara kalian melebihi suara Nabi, Tsabit bin Qais sedang duduk di rumahnya dan berkata: Aku ini termasuk ahli neraka. Dia menjauhi diri dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam. Kemudian Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bertanya kepada Saad bin Muaz: Hai Abu Amru, bagaimana keadaan Tsabit? Apakah ia sakit? Saad menjawab: Sesungguhnya ia adalah tetanggaku, aku tidak melihat pada dirinya suatu penyakit. Lalu Saad mendatangi Tsabit dan menuturkan perkataan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Lalu Tsabit berkata: Ayat ini telah diturunkan, padahal kalian tahu bahwa aku adalah orang yang paling keras suaranya, melebihi suara Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Jadi aku ini termasuk ahli neraka. Kemudian Saad menuturkan hal itu kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam., lalu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: (Tidak demikian), tetapi sebaliknya, ia termasuk ahli surga. (Shahih Muslim No.170)

41. Apakah segala perbuatan di masa jahiliyah akan diperhitungkan

· Hadis riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Orang-orang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam: Wahai Rasulullah, apakah kami akan dihukum karena perbuatan kami di masa jahiliyah? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Barang siapa di antara kalian berbuat baik di masa Islam, maka ia tidak akan dikenai hukuman karena perbuatannya di masa jahiliyah. Tetapi barang siapa yang berbuat jelek, maka ia akan dihukum karena perbuatannya di masa jahiliyah dan di masa Islam. (Shahih Muslim No.171)

42. Islam menghilangkan dosa yang lalu, begitu pula hijrah dan haji

· Hadis riwayat Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Di antara orang musyrik banyak yang telah membunuh dan banyak pula yang telah berzina. Kemudian mereka datang kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassalam. Mereka berkata: Apa yang engkau katakan dan engkau ajak sungguh bagus. Kalau saja engkau mau memberitahu kami bahwa dosa yang telah kami perbuat (di masa jahiliyah) ada penghapusnya. Lalu turun ayat: Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina. Barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya). Juga diturunkan ayat: Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. (Shahih Muslim No.174)

43. Menerangkan hukum perbuatan orang kafir setelah memeluk Islam

· Hadis riwayat Hakim bin Hizam Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Saya pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.: Apa pendapatmu tentang beberapa perkara yang dahulu, di masa jahiliyah aku menyembahnya. Apakah aku akan menerima hukuman karena itu? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Engkau memeluk Islam dengan kebaikan dan ketaatan yang dahulu engkau lakukan. (Shahih Muslim No.175)

44. Kebenaran dan kemurnian iman

· Hadis riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Ketika turun ayat: Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur-adukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), para sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. merasa sedih. Kata mereka: Siapakah di antara kita yang tidak menganiaya dirinya? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Maksudnya bukan seperti yang kalian duga, tetapi seperti yang dikatakan Lukman kepada anaknya: Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar. (Shahih Muslim No.178)

45. Allah tidak memperhitungkan kata hati dan yang terbersit dalam hati selama tidak dikerjakan

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Sesungguhnya Allah melewati (tidak memperhitungkan) kata hati pada umatku, selama mereka tidak mengatakannya atau melakukannya. (Shahih Muslim No.181)

46. Bila seseorang bermaksud baik, maka kebaikan itu dicatat dan bila bermaksud buruk, maka maksud buruk itu tidak dicatat

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Allah Taala berfirman (kepada malaikat pencatat amal): Bila hamba-Ku berniat melakukan perbuatan jelek, maka janganlah kalian catat sebagai amalnya. Jika ia telah mengerjakannya, maka catatlah sebagai satu keburukan. Dan bila hamba-Ku berniat melakukan perbuatan baik, lalu tidak jadi melaksanakannya, maka catatlah sebagai satu kebaikan. Jika ia mengamalkannya, maka catatlah kebaikan itu sepuluh kali lipat. (Shahih Muslim No.183)

· Hadis riwayat Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu:

Dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. tentang apa yang diriwayatkan dari Allah Taala bahwa Allah berfirman: Sesungguhnya Allah mencatat kebaikan dan kejelekan. Kemudian beliau (Rasulullah) menerangkan: Barang siapa yang berniat melakukan kebaikan, tetapi tidak jadi mengerjakannya, maka Allah mencatat niat itu sebagai satu kebaikan penuh di sisi-Nya. Jika ia meniatkan perbuatan baik dan mengerjakannya, maka Allah mencatat di sisi-Nya sebagai sepuluh kebaikan sampai tujuh ratus kali lipat hingga kelipatan yang sangat banyak. Kalau ia berniat melakukan perbuatan jelek, tetapi tidak jadi melakukannya, maka Allah mencatat hal itu sebagai satu kebaikan yang sempurna di sisi-Nya. Jika ia meniatkan perbuatan jelek itu, lalu melaksanakannya, maka Allah mencatatnya sebagai satu kejelekan. (Shahih Muslim No.187)

47. Gangguan dalam iman dan saran bagi orang yang merasakannya

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Tak henti-hentinya manusia bertanya-tanya, sampai-sampai dikatakan: Allah menciptakan makhluk, lalu siapa yang menciptakan Allah? Barang siapa yang merasakan keraguan dalam hatinya, maka hendaklah ia berkata: Aku beriman kepada Allah. (Shahih Muslim No.190)

· Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu:

Dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam., beliau bersabda: Allah Taala berfirman: Sesungguhnya umatmu tak henti-hentinya bertanya: Kenapa begini, kenapa begini? Sampai-sampai mereka mengatakan: Allah menciptakan makhluk, lalu siapakah yang menciptakan Allah. (Shahih Muslim No.195)

48. Orang yang memotong hak orang Islam dengan sumpah palsu diancam dengan siksa neraka

· Hadis riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu’anhu:

Dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam., beliau bersabda: Barang siapa yang bersumpah dengan sumpah yang memaksa, untuk mengambil harta seorang muslim, sedangkan ia melakukan kepalsuan dalam sumpahnya itu, maka ia akan bertemu Allah dalam keadaan murka kepadanya. (Shahih Muslim No.197)

49. Dalil yang menunjukkan bahwa orang yang bermaksud mengambil harta orang lain tanpa hak, berarti darahnya sia-sia dan jika ia terbunuh, maka masuk neraka dan bahwa orang yang terbunuh karena mempertahankan hartanya adalah mati syahid

· Hadis riwayat Abdullah bin Amru Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Barang siapa yang terbunuh demi mempertahankan hartanya, maka ia mati syahid. (Shahih Muslim No.202)

50. Penguasa yang menipu rakyatnya akan mendapatkan neraka

· Hadis riwayat Ma’qil bin Yasar Radhiyallahu’anhu:

Aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Seorang hamba yang diserahi Allah memimpin rakyatnya mati sebagai penipu rakyatnya pada saat ia mati, maka Allah mengharamkan baginya masuk ke surga-Nya. (Shahih Muslim No.203)

51. Hilangnya amanat dan iman dari hati dan merasuknya fitnah ke dalam hati

· Hadis riwayat Hudzaifah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menceritakan kepada kami dua hadis. Yang satu aku sudah tahu dan aku masih menunggu yang satu lagi. Beliau menceritakan kepada kami bahwa Amanat berada di pangkal hati manusia. Kemudian Alquran turun dan mereka tahu dari Alquran dan dari hadis. Kemudian beliau menceritakan kepada kami tentang hilangnya amanat, beliau bersabda: Seseorang tidur dengan nyenyak, lalu dicabutnya amanat dari dalam hatinya, maka tampak tinggal bekasnya seperti bercak. Kemudian ia tidur lagi, dan dicabutnya amanat tersebut dari hatinya, maka tinggallah bekasnya seperti tempat kosong, seperti batu yang jatuh di atas kakimu, bekas tatapan batu itu terus membengkak sedang di dalamnya kosong dan Nabi mengambil batu kecil lalu menjatuhkannya di atas kaki beliau. Kemudian beliau melanjutkan: Orang-orang saling berbaiat, tapi mereka tidak menjalankan amanat, sehingga dikatakan bahwa di antara bani fulan ada seorang yang jujur dan kepadanya dikatakan: Alangkah tabahnya orang ini, alangkah jujurnya ia, alangkah pandainya ia. Sedangkan di hatinya tidak ada iman meski sebesar biji Shallallahu alaihi wassalami. Ternyata telah datang suatu zaman, di mana aku sudah tidak peduli siapa yang berbaiat kepadaku, kalau ia seorang muslim maka agamanya akan melarangnya berkhianat dan jika ia seorang Kristen atau Yahudi niscaya para pemimpinnya akan melarang mereka berkhianat kepadaku, adapun hari ini aku tidak akan membaiat kalian kecuali si fulan dan si fulan. (Shahih Muslim No.206)

52. Menjelaskan bahwa Islam muncul dalam keadaan asing dan akan kembali asing, bahwa Islam berlindung di antara mesjid-mesjid

· Hadis riwayat Hudzaifah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Ketika kami bersama Umar Radhiyallahu’anhu ia bertanya: Siapakah di antara kalian yang mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda tentang fitnah? Beberapa sahabat berkata: Kami pernah mendengarnya. Umar berkata: Barangkali yang kalian maksudkan adalah fitnah seseorang berhubungan dengan keluarga dan tetangganya? Mereka menjawab: Ya, benar. Umar berkata: Itu bisa dihapus dengan salat, puasa dan zakat. Tetapi (yang aku maksud), siapakah di antara kalian yang pernah mendengar sabda Nabi Shallallahu alaihi wassalam.: Fitnah yang berombak seperti ombak laut? Orang-orang terdiam. Lalu Hudzaifah berkata: Aku. Umar berkata: Engkau, beruntung ayahmu (Lillahi abuka, pujian orang Arab kepada seorang yang istimewa). Kata Hudzaifah: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Fitnah-fitnah akan melekat di hati bagaikan tikar, dengan berulang-ulang. Setiap hati yang termakan fitnah itu, maka pada hatinya akan terdapat bintik hitam dan setiap hati yang menolaknya, maka akan muncul bintik putih. Sehingga hati tersebut menjadi terbagi dua, putih yang bagaikan batu besar, sehingga tidak akan terkena bahaya fitnah, selama masih ada langit dan bumi. Sedangkan bagian yang lain hitam keabu-abuan seperti kuali terbalik, tidak tahu mana yang baik dan mana yang buruk, kecuali hanya hawa nafsu yang diserap (hatinya). (Shahih Muslim No.207)

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:

Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Sesungguhnya iman akan berkumpul di Madinah, sebagaimana ular berkumpul di sarangnya. (Shahih Muslim No.210)

53. Menyembunyikan keimanan bagi orang yang takut

· Hadis riwayat Hudzaifah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Kami sedang berada bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. ketika beliau bersabda: Hitunglah, berapa orang yang menyatakan Islam? Lalu kata Hudzaifah: Kami berkata: Wahai Rasulullah, apakah engkau khawatir pada kami, sedangkan kami berjumlah antara enam hingga tujuh ratus orang. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Kalian tidak tahu, mungkin suatu saat nanti kalian mendapat cobaan. Hudzaifah Radhiyallahu’anhu berkata: Maka kami benar-benar diuji sampai-sampai seorang di antara kami tidak melaksanakan salat kecuali dengan cara sembunyi-sembunyi. (Shahih Muslim No.213)

54. Membujuk hati orang yang takut akan keimanannya karena kelemahannya dan larangan memastikan iman tanpa dalil yang pasti

· Hadis riwayat Saad Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. membagikan suatu pembagian. Lalu aku mengusulkan: Wahai Rasulullah, berilah si fulan, karena ia seorang mukmin. Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Ataukah ia seorang muslim? Tiga kali aku mengusulkan hal itu dan tiga kali pula mendapat jawaban beliau yang sama: Ataukah ia seorang muslim? Kemudian beliau bersabda: Terkadang aku memberi seseorang, padahal ada orang lain yang lebih aku sukai darinya, karena khawatir Allah akan melemparnya di neraka (yakni pemberian itu dimaksudkan untuk membujuk hati orang yang diberi, agar tidak kembali menjadi kafir, sehingga ia dimasukkan oleh Allah ke dalam neraka). (Shahih Muslim No.214)

55. Tambahnya ketenangan hati dengan kejelasan dalil-dalil

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:

Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Kami lebih pantas ragu ketimbang Ibrahim as. ketika ia berkata: Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati? Allah berfirman: Apakah engkau tidak percaya? Ibrahim menjawab: Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. melanjutkan: Semoga Allah memberikan rahmat kepada Luth. Dia benar-benar telah berlindung kepada golongan yang kuat. Seandainya aku tinggal di penjara seperti lamanya Yusuf tinggal di sana, mungkin aku akan memenuhi seruan penyeru (utusan raja). (Shahih Muslim No.216)

56. Kewajiban mengimani risalah nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassalam. atas seluruh manusia dan penghapusan agama-agama sebelumnya dengan adanya agama Islam

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:

Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Tidak ada seorang nabi, kecuali diberi mukjizat kenabian yang sesuai, yang diimani manusia. Sedangkan yang diberikan kepadaku adalah wahyu yang diturunkan Allah. Aku berharap, akulah yang paling banyak pengikut dibanding mereka nanti di hari kiamat. (Shahih Muslim No.217)

· Hadis riwayat Abu Musa Radhiyallahu’anhu:

Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Ada tiga orang yang diberi pahala dua kali: Pertama, seorang dari ahli kitab (Yahudi atau Kristen) yang beriman kepada nabinya dan sempat mengalami masa Nabi Shallallahu alaihi wassalam. lalu beriman kepadanya, mengikuti dan membenarkannya, maka ia mendapat dua pahala. Kedua, budak sahaya yang menunaikan hak Allah Taala dan hak tuannya, maka ia mendapat dua pahala. Dan ketiga, seseorang yang mempunyai budak perempuan lalu diberinya makan dengan baik, mendidiknya dengan baik, lalu memerdekakannya dan mengawininya, maka ia mendapat dua pahala. (Shahih Muslim No.219)

57. Turunnya Isa bin Maryam as. sebagai penguasa dengan menjalankan syariat nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassalam.

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Demi Zat yang menguasai diriku. Sungguh, telah dekat waktunya Isa bin Maryam turun kepada kalian untuk menjadi hakim yang adil. Dia akan mematahkan salib, membunuh babi dan tidak menerima upeti. Harta akan melimpah, sehingga tak seorang pun mau menerimanya. (Shahih Muslim No.220)

58. Menerangkan masa di mana iman tidak lagi diterima

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:

Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Hari Kiamat tidak akan terjadi sebelum matahari terbit dari barat. Apabila matahari telah terbit dari barat, maka seluruh manusia akan beriman. Tetapi (Pada saat itu), tidak bermanfaat lagi iman seseorang untuk dirinya sendiri pada apa yang belum diimaninya atau pada kebaikan yang belum diusahakannya di masa imannya. (Shahih Muslim No.226)

· Hadis riwayat Abu Zar Radhiyallahu’anhu:

Bahwa pada suatu hari Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Tahukah kalian ke mana matahari pergi? Para sahabat menjawab Allah dan Rasul-Nya lebih tahu. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda lagi: Matahari berjalan hingga berakhir sampai ke tempat menetapnya di bawah Arsy, lalu menjatuhkan diri bersujud. Dia (matahari) terus dalam keadaan begitu hingga difirmankan kepadanya: Naiklah, kembalilah dari mana engkau datang. Matahari pun kembali, sehingga di waktu pagi terbit lagi dari tempat terbitnya. Kemudian berjalan, hingga berakhir pada tempat menetapnya di bawah Arsy, lalu bersujud dan tetap dalam keadaan begitu, sampai difirmankan kepadanya: Naiklah, kembalilah dari mana engkau datang. Matahari kembali, sehingga di waktu pagi muncul dari tempat terbitnya. Kemudian ia kembali berjalan tanpa sedikit pun manusia menyadarinya, hingga berakhir pada tempat menetapnya itu di bawah Arsy, lalu difirmankan kepadanya: Naiklah, terbitlah dari Barat. Maka pagi berikutnya, matahari terbit dari sebelah Barat. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. melanjutkan: Tahukah kalian kapan itu terjadi? Itu terjadi saat: Tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu atau ia belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. (Shahih Muslim No.228)

59. Wahyu pertama yang diturunkan kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.

· Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu, istri Nabi Shallallahu alaihi wassalam. ia berkata:

Wahyu pertama yang diterima Rasulullah adalah mimpi yang benar. Setiap kali beliau bermimpi, mimpi itu datang bagaikan terangnya Subuh. Kemudian beliau sering menyendiri. Biasanya beliau menyepi di gua Hira’. Di sana, beliau beribadah beberapa malam, sebelum kembali kepada keluarganya (istrinya) dan mempersiapkan bekal untuk itu. Kemudian beliau pulang ke Khadijah, mengambil bekal lagi untuk beberapa malam. Hal itu terus beliau lakukan sampai tiba-tiba wahyu datang ketika beliau sedang berada di gua Hira’. Malaikat (Jibril as.) datang dan berkata: Bacalah. Beliau menjawab: Aku tidak dapat membaca. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Malaikat itu menarik dan mendekapku, hingga aku merasa kepayahan. Lalu ia melepaskanku seraya berkata: Bacalah. Aku menjawab: Aku tidak dapat membaca. Dia menarik dan mendekapku lagi, hingga aku merasa kepayahan. Kemudian ia melepaskan sambil berkata: Bacalah. Aku menjawab: Aku tidak dapat membaca. Dan untuk yang ketiga kalinya ia menarik dan mendekapku sehingga aku merasa kepayahan, lalu ia melepaskanku dan berkata: Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang paling Pemurah, yang mengajarkan manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak ia ketahui. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pulang membawa ayat tersebut dalam keadaan gemetar, hingga beliau masuk ke rumah Khadijah seraya berkata: Selimuti aku, selimuti aku! Keluarganya pun menyelimutinya, hingga gemetarnya hilang. Kemudian beliau berkata kepada Khadijah: Hai Khadijah, apa yang telah terjadi denganku? Lalu beliau menceritakan seluruh peristiwa. Beliau berkata: Aku benar-benar khawatir terhadap diriku. Khadijah menghibur beliau: Jangan begitu, bergembirahlah. Demi Allah, Allah tidak akan merendahkanmu selamanya. Demi Allah, sungguh engkau telah menyambung tali persaudaraan, engkau jujur dalam berkata: engkau telah memikul beban orang lain, engkau sering membantu keperluan orang tak punya, menjamu tamu dan selalu membela kebenaran. Kemudian Khadijah mengajak beliau menemui Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza, saudara misan Khadijah. Dia adalah seorang penganut Kristen di masa Jahiliyah. Dia pandai menulis kitab berbahasa Arab dan menerjemahkan kitab Injil ke bahasa Arab, sesuai dengan kehendak Allah. Dia telah tua dan buta. Khadijah berkata kepadanya: Paman, dengarkanlah cerita keponakanmu ini (Muhammad). Waraqah bin Naufal berkata: Hai keponakanku, apa yang engkau alami? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menceritakan semua peristiwa yang beliau alami. Mendengar penuturan itu, Waraqah berkata: Ini adalah Namus (Jibril as.) yang dahulu datang kepada Musa as. Seandainya saja di saat kenabianmu aku masih muda. Oh… seandainya saja aku masih hidup pada saat engkau diusir oleh kaummu. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bertanya: Apakah mereka akan mengusirku? Waraqah menjawab: Ya, setiap orang yang datang mengemban tugas sepertimu pasti dimusuhi. Jika harimu itu sempat kualami, tentu aku akan membelamu mati-matian. (Shahih Muslim No.231)

· Hadis riwayat Jabir bin Abdullah Al-Anshari Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menceritakan tentang masa terhentinya wahyu: Ketika aku sedang berjalan, tiba-tiba aku mendengar suara dari langit. Aku pun mengangkat kepalaku, ternyata malaikat yang pernah mendatangiku di gua Hira’ sedang duduk di atas kursi di antara langit dan bumi. Aku gemetar ketakutan. Lalu aku pulang dan berkata: Selimuti aku, selimuti aku. Keluargaku menyelimutiku. Ketika itulah Allah swt. menurunkan ayat: Hai orang yang berselimut, bangunlah, lalu berilah peringatan. Dan Tuhanmu, agungkanlah. Dan pakaianmu, bersihkanlah. Dan perbuatan dosa, tinggalkanlah. Perbuatan dosa artinya menyembah berhala. Kemudian wahyu turun berturut-turut. (Shahih Muslim No.232)

1. Shahih Muslim - Kitab Iman (BHG 2)

19. Menjelaskan bahwa agama adalah nasehat

· Hadis riwayat Jarir bin Abdullah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Aku berbaiat kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. untuk selalu mendirikan salat, memberikan zakat dan memberi nasehat baik kepada setiap muslim. (Shahih Muslim No.83)

20. Menerangkan kurangnya iman sebab maksiat dan kekosongan iman pelakunya

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Tidak ada pezina yang di saat berzina dalam keadaan beriman. Tidak ada pencuri ketika mencuri dalam keadaan beriman. Begitu pula tidak ada peminum arak di saat meminum dalam keadaan beriman. (Shahih Muslim No.86)

21. Menjelaskan tanda-tanda munafik

· Hadis riwayat Abdullah bin Amru Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pernah bersabda: Ada empat sifat yang bila dimiliki maka pemiliknya adalah munafik murni. Dan barang siapa yang memiliki salah satu di antara empat tersebut, itu berarti ia telah menyimpan satu tabiat munafik sampai ia tinggalkan. Apabila berbicara ia berbohong, apabila bersepakat ia berkhianat, apabila berjanji ia mengingkari dan apabila bertikai ia berbuat curang. (Shahih Muslim No.88)

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Ada tiga tanda orang munafik; apabila berbicara ia berbohong, apabila berjanji ia mengingkari dan apabila dipercaya ia berkhianat.
(Shahih Muslim No.89)

22. Menerangkan keadaan iman seseorang yang mengatakan kepada sesama muslim: Hai, kafir!

· Hadis riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Apabila seseorang mengafirkan temannya, maka ucapan (yang mengafirkan) itu benar-benar kembali kepada salah seorang di antara keduanya (yang mengatakan atau yang dikatakan). (Shahih Muslim No.91)

23. Menjelaskan iman orang yang membenci ayahnya, padahal ia tahu bahwa orang tersebut adalah ayah kandungnya

· Hadis riwayat Abu Zar Radhiyallahu’anhu:

Bahwa Ia mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Setiap orang yang mengaku keturunan dari selain ayahnya sendiri, padahal ia mengetahuinya, pastilah ia kafir (artinya mengingkari nikmat dan kebaikan, tidak memenuhi hak Allah dan hak ayahnya). Barang siapa yang mengakui sesuatu bukan miliknya, maka ia tidak termasuk golongan kami dan hendaknya ia mempersiapkan tempatnya di neraka. Barang siapa yang memanggil seseorang dengan kata kafir atau mengatakan musuh Allah, padahal sebenarnya tidak demikian, maka tuduhan itu akan kembali pada dirinya. (Shahih Muslim No.93)

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:

Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Janganlah kalian membenci ayah-ayah kalian. Barang siapa yang membenci ayahnya berarti ia kafir. (Shahih Muslim No.94)

· Hadis riwayat Saad bin Abu Waqqash Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Kedua telingaku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Barang siapa yang mengakui seseorang dalam Islam sebagai ayah, sedangkan ia tahu bahwa itu bukan ayahnya, maka diharamkan baginya surga. (Shahih Muslim No.95)

24. Menjelaskan sabda Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bahwa mencaci-maki orang Islam adalah fasik dan memeranginya adalah kafir

· Hadis riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Mencaci-maki orang Islam adalah kefasikan dan memeranginya adalah kekafiran. (Shahih Muslim No.97)

25. Menjelaskan makna sabda Nabi Shallallahu alaihi wassalam.: Janganlah kalian kembali menjadi orang-orang kafir, sebagian kalian membunuh sebagian yang lain

· Hadis riwayat Jarir Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Ketika haji wada, Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda kepadaku: Suruhlah orang-orang diam. Setelah orang-orang diam, beliau bersabda: Janganlah sesudah kutinggalkan, kalian kembali menjadi orang-orang kafir, di mana sebagian membunuh sebagian yang lain. (Shahih Muslim No.98)

26. Menerangkan kekafiran orang yang mengatakan: Kita diberi hujan oleh bintang tertentu

· Hadis riwayat Zaid bin Khalid Al-Juhaini Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. melakukan salat bersama kami di Hudaibiyah, sesudah hujan turun semalam. Seusai salat, beliau mendatangi para sahabatnya, lalu bersabda: Tahukah kalian apa yang telah difirmankan Tuhan kalian? Para sahabat menjawab: Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu. Beliau bersabda: Allah berfirman: Di antara hamba-hamba-Ku ada yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir di pagi ini. Orang yang berkata: Kita diturunkan hujan karena anugerah dan rahmat Allah, maka orang itu beriman kepada-Ku dan mengingkari bintang-bintang. Sebaliknya orang yang berkata: Kita diturunkan hujan oleh bintang ini atau bintang itu, maka orang tersebut kafir terhadap-Ku dan beriman kepada bintang-bintang. (Shahih Muslim No.104)

27. Dalil yang menunjukkan bahwa mencintai sahabat Ansar termasuk iman dan tanda-tandanya, sedangkan membenci mereka termasuk tanda kemunafikan

· Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Tanda kemunafikan adalah membenci sahabat Ansar dan tanda keimanan adalah mencintai sahabat Ansar. (Shahih Muslim No.108)

· Hadis riwayat Barra’ Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda tentang kaum Ansar: Yang mencintai mereka hanyalah orang yang beriman dan yang membenci mereka hanyalah orang munafik. Barang siapa yang mencintai mereka, maka Allah mencintainya. Dan Barang siapa yang membenci mereka, maka Allah membencinya. (Shahih Muslim No.110)

28. Menjelaskan berkurangnya iman disebabkan oleh kurang taat dan menjelaskan ucapan kata kufur dengan arti bukan kufur kepada Allah, seperti kufur kepada nikmat dan hak

· Hadis riwayat Abdullah bin Umar Radhiyallahu’anhu:

Dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. beliau bersabda: Wahai kaum wanita, bersedekahlah kalian dan perbanyaklah istigfar (memohon ampun). Karena aku melihat kalian lebih banyak menjadi penghuni neraka. Seorang wanita yang cerdik di antara mereka bertanya: Wahai Rasulullah, kenapa kaum wanita yang lebih banyak menjadi penghuni neraka? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Kalian banyak mengutuk dan mengingkari kebaikan suami. Aku tidak melihat kurangnya akal dan agama yang lebih menguasai manusia dari kalian. Wanita itu bertanya lagi: Wahai Rasulullah, apakah kekurangan akal dan agama itu? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Yang dimaksud dengan kurang pada akal adalah karena dua orang saksi wanita sama dengan seorang saksi laki-laki. Ini adalah kekurangan akal. Wanita menghabisi waktu malamnya tanpa mengerjakan salat dan tidak puasa di bulan Ramadan (karena haid), ini adalah kekurangan pada agama. (Shahih Muslim No.114)

29. Menerangkan bahwa iman kepada Allah Taala merupakan amal paling utama

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pernah ditanya: Apakah amal yang paling utama? Beliau menjawab Iman kepada Allah. Orang bertanya lagi: Kemudian apa? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab:Berjuang di jalan Allah. Kembali ia bertanya: Kemudian apa? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Haji mabrur (haji yang diterima). (Shahih Muslim No.118)

· Hadis riwayat Abu Zar Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.: Wahai Rasulullah, amal apa yang paling utama? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Iman kepada Allah dan berjuang di jalan-Nya. Aku bertanya: Budak manakah yang paling utama? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Yang paling baik menurut pemiliknya dan paling tinggi harganya. Aku tanya lagi: Bagaimana jika aku tidak bekerja? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Engkau dapat membantu orang yang bekerja atau bekerja untuk orang yang tidak memiliki pekerjaan. Aku bertanya: Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku tidak mampu melakukan sebagian amal. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Engkau dapat mengekang kejahatanmu terhadap orang lain. Karena, hal itu merupakan sedekah darimu kepada dirimu. (Shahih Muslim No.119)

· Hadis riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.: Pekerjaan manakah yang paling utama? Beliau menjawab: Salat pada waktunya. Aku bertanya lagi, Kemudian apa? Beliau menjawab: Berbakti kepada kedua orang tua. Kembali aku bertanya: Kemudian apa? Beliau menjawab: Berjuang di jalan Allah. Aku tidak bertanya lagi kepada beliau untuk menjaga perasaan beliau. (Shahih Muslim No.120)

30. Menyekutukan Allah adalah dosa paling besar dan menjelaskan dosa besar lainnya setelah itu

· Hadis riwayat Abdullah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam: Dosa apakah yang paling besar menurut Allah? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Engkau membuat sekutu bagi Allah, padahal Dialah yang menciptakanmu. Aku berkata: Sungguh, dosa demikian memang besar. Kemudian apa lagi? Beliau menjawab: Engkau membunuh anakmu karena takut miskin. Aku tanya lagi: Kemudian apa? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Engkau berzina dengan istri tetanggamu. (Shahih Muslim No.124)

31. Menerangkan dosa-dosa besar dan yang paling besar

· Hadis riwayat Abdurrahman bin Abu Bakrah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Kami sedang berada di dekat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. ketika beliau bersabda: Tidak inginkah kalian kuberitahu tentang dosa-dosa besar yang paling besar? (beliau mengulangi pertanyaan itu tiga kali) yaitu; menyekutukan Allah, mendurhakai kedua orang tua dan persaksian palsu. Semula Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersandar, lalu duduk. Beliau terus mengulangi sabdanya itu, sehingga kami membatin: Mudah-mudahan beliau diam. (Shahih Muslim No.126)

· Hadis riwayat Anas Radhiyallahu’anhu:

Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam. tentang dosa-dosa besar, beliau bersabda: Menyekutukan Allah, mendurhakai kedua orang tua, membunuh manusia dan persaksian palsu. (Shahih Muslim No.127)

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:

Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Jauhilah tujuh hal yang merusak. Ada yang bertanya: Ya Rasulullah, apa tujuh hal itu? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar, makan harta anak yatim, makan riba, lari dari medan pertempuran dan menuduh berzina wanita-wanita yang terjaga (dari berzina) yang lalai dan beriman. (Shahih Muslim No.129)

· Hadis riwayat Abdullah bin Amru bin Ash Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Di antara dosa-dosa besar, yaitu memaki kedua orang tua. Para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana seseorang dapat memaki kedua orang tuanya? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Dia memaki bapak orang lain, lalu orang lain itu memaki bapaknya. Dia memaki ibu orang lain, lalu orang lain itu memaki ibunya. (Shahih Muslim No.130)

32. Siapa yang meninggal tanpa menyekutukan Allah dengan sesuatu, maka ia masuk surga dan siapa yang meninggal dalam kemusyrikan, maka ia masuk neraka

· Hadis riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Siapa yang meninggal dalam keadaan menyekutukan Allah dengan sesuatu, maka ia masuk neraka. Dan aku (Abdullah) sendiri berkata: Siapa yang meninggal dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan apa pun, niscaya ia masuk surga. (Shahih Muslim No.134)

· Hadis riwayat Abu Zar Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Jibril as. mendatangiku dengan membawa kabar gembira bahwa barang siapa di antara umatmu meninggal dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, maka ia masuk surga. Aku (Abu Dzar) bertanya: Meskipun ia berzina dan mencuri? Nabi menjawab: Meskipun ia berzina dan mencuri. (Shahih Muslim No.137)

33. Larangan membunuh orang kafir yang telah mengucapkan: Laa ilaaha illallah

· Hadis riwayat Miqdad bin Aswad Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku bertemu dengan seorang kafir, lalu ia menyerangku. Dia penggal salah satu tanganku dengan pedang, hingga terputus. Kemudian ia berlindung dariku pada sebuah pohon, seraya berkata: Aku menyerahkan diri kepada Allah (masuk Islam). Bolehkah aku membunuhnya setelah ia mengucapkan itu? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Jangan engkau bunuh ia. Aku memprotes: Wahai Rasulullah, tapi ia telah memotong tanganku. Dia mengucapkan itu sesudah memotong tanganku. Bolehkah aku membunuhnya? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. tetap menjawab: Tidak, engkau tidak boleh membunuhnya. Jika engkau membunuhnya, maka engkau seperti ia sebelum engkau membunuhnya, dan engkau seperti ia sebelum ia mengucapkan kalimat yang ia katakan. (Shahih Muslim No.139)

· Hadis riwayat Usamah bin Zaid Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. mengirim kami dalam suatu pasukan. Kami sampai di Huruqat, suatu tempat di daerah Juhainah di pagi hari. Lalu aku menjumpai seorang kafir. Dia mengucapkan: Laa ilaaha illallah, tetapi aku tetap menikamnya. Ternyata kejadian itu membekas dalam jiwaku, maka aku menuturkannya kepada Nabi Shallallahu alaihi wassalam. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bertanya: Apakah ia mengucapkan: Laa ilaaha illallah dan engkau tetap membunuhnya? Aku menjawab: Wahai Rasulullah, ia mengucapkan itu hanya karena takut pedang. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Apakah engkau sudah membelah dadanya sehingga engkau tahu apakah hatinya berucap demikian atau tidak? Beliau terus mengulangi perkataan itu kepadaku, hingga aku berkhayal kalau saja aku baru masuk Islam pada hari itu. Saad berkata: Demi Allah, aku tidak membunuh seorang muslim, hingga dibunuh Dzul Buthain, Usamah. Seseorang berkata: Bukankah Allah telah berfirman: Dan perangilah mereka, agar tidak ada fitnah dan agar agama itu semata-mata untuk Allah. Saad berkata: Kami telah berperang, agar tidak ada fitnah. Sedangkan engkau dan pengikut-pengikutmu ingin berperang, agar timbul fitnah. (Shahih Muslim No.140)

34. Sabda Nabi Shallallahu alaihi wassalam: Barang siapa yang menghunus pedang kepada kami, maka ia bukanlah dari golongan kami

· Hadis riwayat Abdullah bin Umar Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Barang siapa menghunus pedang kepada kami, maka ia bukanlah dari golongan kami. (Shahih Muslim No.143)

· Hadis riwayat Abu Musa Radhiyallahu’anhu:

Bahwa Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Barang siapa menghunus pedang kepada kami, maka ia bukanlah dari golongan kami. (Shahih Muslim No.145)

35. Haram menampar pipi, merobek baju, dan berdoa dengan doa orang Jahiliyah

· Hadis riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Bukan termasuk golongan kami, orang yang menampar pipi (ketika tertimpa musibah), merobek-robek baju atau berdoa dengan doa Jahiliyah (meratapi kematian mayit seraya mengharap-harap celaka). (Shahih Muslim No.148)

36. Menerangkan sangat diharamkan menghasut

· Hadis riwayat Hudzaifah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Tidak akan masuk surga orang yang suka menghasut. (Shahih Muslim No.151)

37. Menerangkan haram menjuraikan kain, mengungkit-ungkit pemberian dan melariskan dagangan dengan bersumpah, menerangkan tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, tidak pula dipandang atau disucikan dan mereka mendapatkan siksa pedih

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Ada tiga orang yang nanti pada hari kiamat tidak akan diajak bicara oleh Allah, tidak dipandang, tidak disucikan dan mereka mendapatkan siksa yang pedih, yaitu; orang yang mempunyai kelebihan air di gurun sahara tetapi tidak mau memberikannya kepada musafir; orang yang membuat perjanjian dengan orang lain untuk menjual barang dagangan sesudah Asar; ia bersumpah demi Allah bahwa telah mengambil (membeli) barang itu dengan harga sekian dan orang lain tersebut mempercayainya, padahal sebenarnya tidak demikian; orang yang berbaiat kepada pemimpin untuk kepentingan dunia. Jika sang pemimpin memberikan keuntungan duniawi kepadanya, ia penuhi janjinya, tapi bila tidak, maka ia tidak penuhi janjinya. (Shahih Muslim No.157)

38. Kerasnya larangan bunuh diri. Orang yang bunuh diri dengan suatu alat, akan disiksa dengan alat tersebut dalam neraka dan tidak akan masuk surga kecuali jiwa yang pasrah

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Barang siapa yang bunuh diri dengan benda tajam, maka benda tajam itu akan dipegangnya untuk menikam perutnya di neraka Jahanam. Hal itu akan berlangsung terus selamanya. Barang siapa yang minum racun sampai mati, maka ia akan meminumnya pelan-pelan di neraka Jahanam selama-lamanya. Barang siapa yang menjatuhkan diri dari gunung untuk bunuh diri, maka ia akan jatuh di neraka Jahanam selama-lamanya. (Shahih Muslim No.158)

· Hadis riwayat Tsabit bin Dhahhak Radhiyallahu’anhu:

Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Barang siapa yang bersumpah dengan agama selain Islam secara dusta, maka ia seperti apa yang ia ucapkan. Barang siapa yang bunuh diri dengan sesuatu, maka ia akan disiksa dengan sesuatu itu pada hari kiamat. Seseorang tidak boleh bernazar dengan sesuatu yang tidak ia miliki. (Shahih Muslim No.159)

· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Aku ikut Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dalam perang Hunain. Kepada seseorang yang diakui keIslamannya beliau bersabda: Orang ini termasuk ahli neraka. Ketika kami telah memasuki peperangan, orang tersebut berperang dengan garang dan penuh semangat, kemudian ia terluka. Ada yang melapor kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.: Wahai Rasulullah, orang yang baru saja engkau katakan sebagai ahli neraka, ternyata pada hari ini berperang dengan garang dan sudah meninggal dunia. Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Ia pergi ke neraka. Sebagian kaum muslimin merasa ragu. Pada saat itulah datang seseorang melapor bahwa ia tidak mati, tetapi mengalami luka parah. Pada malam harinya, orang itu tidak tahan menahan sakit lukanya, maka ia bunuh diri. Hal itu dikabarkan kepada Nabi Shallallahu alaihi wassalam. Beliau bersabda: Allah Maha besar, aku bersaksi bahwa aku adalah hamba Allah dan utusan-Nya. Kemudian beliau memerintahkan Bilal untuk memanggil para sahabat: Sesungguhnya tidak akan masuk surga, kecuali jiwa yang pasrah. Dan sesungguhnya Allah mengukuhkan agama ini dengan orang yang jahat. (Shahih Muslim No.162)

· Hadis riwayat Sahal bin Saad As-Saidi Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bertemu dengan orang-orang musyrik dan terjadilah peperangan, dengan dukungan pasukan masing-masing. Seseorang di antara sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. tidak membiarkan musuh bersembunyi, tapi ia mengejarnya dan membunuhnya dengan pedang. Para sahabat berkata: Pada hari ini, tidak seorang pun di antara kita yang memuaskan seperti yang dilakukan oleh si fulan itu. Mendengar itu, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Ingatlah, si fulan itu termasuk ahli neraka. Salah seorang sahabat berkata: Aku akan selalu mengikutinya. Lalu orang itu keluar bersama orang yang disebut Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. sebagai ahli neraka. Kemana pun ia pergi, orang itu selalu menyertainya. Kemudian ia terluka parah dan ingin mempercepat kematiannya dengan cara meletakkan pedangnya di tanah, sedangkan ujung pedang berada di dadanya, lalu badannya ditekan pada pedang hingga meninggal. Orang yang selalu mengikuti datang kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dan berkata: Aku bersaksi bahwa engkau memang utusan Allah. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bertanya: Ada apa ini? Orang itu menjawab: Orang yang engkau sebut sebagai ahli neraka, orang-orang menganggap besar (anggapan itu), maka aku menyediakan diri untuk mengikutinya, lalu aku mencarinya dan aku dapati ia terluka parah, ia berusaha mempercepat kematian dengan meletakkan pedangnya di tanah, sedangkan ujung pedang berada di dadanya, kemudian ia menekan badannya hingga meninggal. Pada saat itulah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Sesungguhnya ada orang yang melakukan perbuatan ahli surga, seperti yang tampak pada banyak orang, padahal sebenarnya ia ahli neraka. Dan ada orang yang melakukan perbuatan ahli neraka, seperti yang tampak pada banyak orang, padahal ia termasuk ahli surga. (Shahih Muslim No.163)

· Hadis riwayat Jundab Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah bersabda: Ada seorang lelaki yang hidup sebelum kalian, keluar bisul pada tubuhnya. Ketika bisul itu membuatnya sakit, ia mencabut anak panah dari tempatnya, lalu membedah bisul itu. Akibatnya, darah tidak berhenti mengalir sampai orang itu meninggal. Tuhan kalian berfirman: Aku haramkan surga atasnya. (Shahih Muslim No.164)